Pemerintahan

Polemik Pernyataan soal Kemenag Hadiah untuk NU, Menag RI Beri Klarifikasi Ini

Senin, 25 Oktober 2021 - 20:13 | 78.45k
Menag RI Yaqut Cholil Qoumas (FOTO: TIMES Indonesia)
Menag RI Yaqut Cholil Qoumas (FOTO: TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SOLOMenag RI Yaqut Cholil Qoumas mengklarifikasi pernyataannya yang menyebut Kementerian Agama sebagai hadiah untuk Nahdlatul Ulama (NU). Yaqut mengatakan, pernyataannya di forum internal keluarga besar NU itu untuk memotivasi para santri dan pesantren.

Ia menyayangkan pernyataan tersebut menjadi konsumsi publik sehingga menimbulkan polemik di masyarakat.

Gus Yaqut mengatakan pernyataannya itu diutarakan saat Webinar Robithah Ma'ahid Islamiyah dan PBNU dalam peringatan Hari Santri. Webinar tersebut ditayangkan secara langsung di kanal Youtube TVNU pada Rabu (20/10/2021).

"Itu saya sampaikan di forum internal. Saya tidak tahu kemudian kok digoreng-goreng di publik bagaimana," ujar Gus Yaqut usai membuka acara Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) 2021 di The Sunan Hotel, Solo, Senin.

"Intinya, sebatas memberi semangat kepada para santri dan pondok pesantren. Ibarat obrolan pasangan suami-istri, dunia ini milik kita berdua, yang lain cuma ngekos, karena itu disampaikan secara internal," tambah Gus Yaqut.

Gus Yaqut menerangkan dengan memotivasi santri dan kaum Nahdliyyin secara umum, NU diharapkan bisa tetap terbuka karena telah mendapat hadiah dari negara.

"NU harus kembali kepada jati dirinya. Meskipun NU diberi sesuatu, NU harus tetap terbuka. NU harus tetap inklusif dan memberikan dirinya untuk kepentingan yang lebih besar," kata Ketua Umum PP GP Ansor itu.

Meski menyatakan Kemenag sebagai hadiah untuk NU, Menag memastikan lembaga yang ia pimpin tetap inklusif. Semua kebijakan diambil dengan mempertimbangkan semua agama dan golongan.

"Bisa dibuktikan, apakah ada kebijakan Kemenag yang ditujukan hanya untuk NU? Tidak ada," katanya.

Tak hanya itu, Gus Yaqut  juga menyebut pejabat di Kemenag juga berasal dari berbagai golongan dan agama.

"Dirjen PHU (Penyelenggaraan Haji dan Umroh) itu dari Muhammadiyah. Itjen (inspektorat jenderal) Kemenag juga sama, bukan dari NU," kata Menag RI. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imam Kusnin Ahmad
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES