Ekonomi

Cerita Petani Kota Gorontalo Bertahan Hadapi Pandemi Covid-19

Senin, 25 Oktober 2021 - 17:19 | 28.48k
Wawan Muhammad Dien saat melihat-lihat tanaman tanaman hidroponik yang berada di pekarangan rumahnya. (Foto: Sarjan Lahay/TIMES Indonesia)
Wawan Muhammad Dien saat melihat-lihat tanaman tanaman hidroponik yang berada di pekarangan rumahnya. (Foto: Sarjan Lahay/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, GORONTALO – Wawan Muhammad Dien akhirnya bisa beradaptasi menjadi petani yang produksi meski dalam kondisi pandemi Covid-19. Ia membuat tanaman Hortikultura di pekarangan rumahnya yang terletak di Kelurahan Tapa, Kecamatan Sipatana, Kota Gorontalo

Lelaki berumur 36 tahun ini mengaku dengan tanaman Hortikultura, ia sangat bisa mengembangkan bakatnya meski dalam kondisi pandemi. Menurutnya,  tanaman Hortikultura merupakan tanaman yang sangat cocok dikonsumsi dalam kondisi pandemi.

"Dari pada kita hanya di rumah dan tidak bisa berbuat apa-apa, lebih baik kita menanam tanaman Hortikultura. Tanaman itu sangat sehat untuk kita, apalagi dalam kondisi pandemi ini," kata Wawan kepada TIMES Indonesia, Senin (25/10/2021).

Tanaman Hortikultura yang ditemaninya yaitu buah-buahan, sayur-sayuran, hingga tanaman hidroponik.  

Petani Kota Gorontalo 3Wawan Muhammad Dien saat memetik salah satu tanaman Hortikultura yang berada di kebunnya yang tak jauh dari rumahnya.  (Foto: Sarjan Lahay/TIMES Indonesia)

Menurutnya, perbelakukan Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang diterapkan Pemerintah Indonesia, tidak membatasi semua orang untuk berkreasi. Tanaman Hortikultura yang buatnya menjadi contoh dirinya berkreasi, meski hanya berada di rumah saja.

"Saya kita semua diperintahkan untuk tetap berada di rumah, pasti sangat bosan kalau tidak bisa berbuat apa-apa. Jadi saya berpikir harus ada yang saya buat agar tidak bosan di rumah, saat itu saya berpikir untuk menanam tanaman Hortikultura," ujarnya 

Saat dirinya terpikir untuk membuat tanaman Hortikultura, dirinya mengajak kepada warga sekitar untuk bersama-bersama menanam tanaman serupa di pekarangan rumah. Pemuda-pemuda yang wilayah juga ikut diajaknya.

"Ibu-ibu yang ada di sekitar rumah, saya ajak juga, dan kebetulan saya merupakan ketua karang taruna, jadi pemuda juga saya ajak untuk menanam bersama," ucapnya  

Sebenarnya, kata dia, dirinya tidak mengetahui menanam tanaman Hortikultura tersebut. Hanya bermodalkan youtube, dirinya bisa mengetahuinya dari awal hingga akhir cara pembuatannya. Ia menjelaskan, lahan yang tak jauh dari rumahnya menjadi lokasi awal penanaman tanaman tersebut.

"Dengan lahan yang tak jauh dari rumah, saya mengajak kepada warga sekitar untuk menanam disitu juga, agar mereka tidak bisa bosan berada di rumah," jelasnya

Ia menjelaskan dengan ide yang dimilikinya, Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo dan Dinas Kelautan, Perikanan, dan Pertanian Kota Gorontalo ikut membantunya dengan memberikan bibit untuk melakukan penanaman tanaman Hortikultura tersebut.

"Kita juga dibantu dari Dinas terkait dengan diberikan bibit untuk menanam tanaman Hortikultura. Warga sekitar sangat antusias, saya sangat senang. Walaupun kondisi pandemi, kita bisa menanam," kataya

Menurutnya, sejak pemerintah indonesia yang memerintahkan semua warganya untuk menerapkan protokol Kesehatan serta mencuci tangan, serta mengonsumsi makanan yang sehat, menjadi dasar utama tanaman Hortikultura sangat penting dalam kondisi pandemi.

"Tanaman Hortikultura sangat sehat untuk dikonsumsi karena tanaman tersebut tidak menggunakan bahan kimia atau pupuk seperti tanaman lainnya. Tanaman Hortikultura bisa membantu daya tahan tubuh kita kuat untuk menangkal virus," jelasnya

Setelah melakukan penanaman tanaman Hortikultura, dirinya ikut menjualnya melalui media sosial. Ia mengaku dengan menanam tanaman Hortikultura, dirinya bisa mendapatkan pendapatan meski hanya berada di rumah.

"Saya tanaman ini sudah bisa dipanen, saya langsung jual melalui Facebook. Alhamdulillah banyak juga yang membelinya, saya bisa mendapatkan keuntungan dari situ juga,"ucapnya

Menariknya, kata dia, setiap pembeli bisa memetik langsung di kebun. Ia menjelaskan metode tersebut diterapkannya karena agar setiap pembeli bisa melihat langsung dan memilih langsung sayurannya. 

"Orang-orang bisa lihat langsung kebun saya saat mereka membeli sayuran, agar mereka juga tau tanaman Hortikultura itu sangat baik dan sehat untuk dikonsumsi, serta sangat berbeda dengan tanaman yang menggunakan pupuk," katanya

Meski begitu, ia mengaku masih banyak masyarakat yang belum terlalu berminat mengonsumsi sayuran Hortikultura. Harga yang lebih mahal dari sayuran lainnya menjadi faktor utamanya.

"Harga tanaman Hortikultura pasti aga berbeda dengan tanaman yang lainnya, sehingga orang-orang masih kurang berminat untuk membeli sayuran Hortikultura, padahal kelebihannya tanaman ini tidak menggunakan pupuk kimia," jelasnya

Tak hanya faktor harga, pandemi Covid-19 juga menjadi salah satu penyebab orang-orang tidak bisa membeli langsung sayuran tersebut. "Saat pandemi ini, banyak hanya memesan di Facebook, dan ada beberapa yang tidak mau datang langsung karena masih pandemi. Mungkin saja mereka takut berinteraksi, dan takut terpapar virus," ujarnya

Ia berharap pandemi ini bisa cepat berakhir agar semua orang bisa beraktivitas seperti biasa. "Masyarakat harus ikut program vaksinasi dan tetap mematuhi protokol kesehatan, agar pandemi ini cepat berakhir," tutup petani di Kota Gorontalo ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES