Peristiwa Daerah

Askab PSSI Jombang Sayangkan Tindakan PSID Galang Dana dari Warung Kopi

Senin, 25 Oktober 2021 - 16:48 | 35.34k
Sekretaris PSSI Jombang, Suryo Praftomo saat ditemui di SMPN 1 Peterongan Jombang (FOTO : Rohmadi/TIMES Indonesia)
Sekretaris PSSI Jombang, Suryo Praftomo saat ditemui di SMPN 1 Peterongan Jombang (FOTO : Rohmadi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JOMBANG – Imbas Persatuan Sepakbola Djombang (PSID) yang menggalang dana ke warung kopi, Sekretaris Asosiasi Kabupaten Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia Jombang (Askab PSSI Jombang), Suryo Praftomo menyayangkan tindakan tersebut.

Seperti yang diketahui, hingga kini PSID Jombang tengah kelimpungan mencari dana untuk membangkitkan klub kebanggan Arek Jombang demi mengikuti kompetisi Liga 3 Jatim yang akan digelar November 2021 mendatang.

Sekretaris PSSI Jombang, Suryo Praftomo menjelaskan bahwa selama dua musim tak menyerap dana dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) karena kondisi pandemi yang membatasi adanya kegiatan.

"Sebenarnya, sudah kami putuskan untuk tahun ini istirahat mengikuti kompetisi. Karena masih pandemi, kami juga tidak bisa memprediksi kegiatan kapan bisa dilakukan lagi," ujarnya kepada TIMES Indonesia, Senin (25/10/2021).

Masih dari penjelasan pria yang akrab disapa Prafto, setelah keputusan tersebut maka klub yang mengikuti kompetisi harus mandiri. Akibat tidak mampu menyerap dana hibah, PSID nekat untuk memisahkan diri dari PSSI dan berjalan dengan sekuat kemampuan.

"Sudah dirapatkan di Exco (komite eksekutif) dan diputuskan tidak keluar dananya, tapi munculah manajemen PSID yang baru datang ke kami untuk keluar dengan kemampuan yang ada, kita bikin kesepakatan bahwasannya tidak ada anggaran dari kami karena istirahat," jelasnya.

Kemudian, dengan tidak adanya sokongan dana dari Askab PSSI, PSID Jombang pernah melakukan aksi galang dana dengan mencari dana dari warung-warung kopi yang ada di Jombang. Upaya PSID tersebut dinilai mencoreng nama baik PSSI di hadapan masyarakat.

"Inisiatif PSID mencari dana sendiri itu yang nantinya juga akan mencoreng PSSI, karena orang beranggapan sekelas PSSI kok tidak mendanai, padahal sudah kita tekankan kalau istirahat," ungkapnya.

Kendati demikian, Prafto mengatakan jika askab PSSI tidak serta merta lepas tangan, melainkan juga berusaha membantu mencarikan dana dari donatur, meskipun hal ini tidak pernah terpikir sebelumnya.

"Kami dari PSSI tidak membiarkan begitu saja, kami akan berusaha galang dana untuk mensuport PSID, ini rencana sudah ada donatur tapi mereka tidak mau disebutkan." ungkapnya.

Alasan Askab PSSI Tidak Serap Dana Hibah

Pihaknya menjelaskan alasan tidak menyerap dana karena tahun 2021 tersisa dua bulan saja, yang artinya kalau dipaksakan akan kewalahan dalam membuat laporan.

"PPKM juga masih berlaku, makanya kalau dalam waktu dua bulan kita menyerap dana sebanyak itu nanti repot untuk laporannya." ujarnya.

Selain itu, ia juga menyebutkan bahwa fokus PSSI sebenarnya adalah untuk kompetisi internal dan pembinaan lainnya.

"Karena tidak ambil dana APBD, akhirnya kita paksa galang dana, karena kan dana yang digunakan untuk kompetisi tidak sedikit. Sebenarnya kita fokusnya itu untuk kompetisi internal, jadi kan PSSI ada kegiatan yang wajib diputar dan kegiatan pembinaan lainnya." jelasnya.

Dengan waktu yang tersisa ini, pihaknya akan menyiapkan putaran kompetisi untuk usia 13 dan 15 tahun yang nanti juaranya akan mewakili Jombang di putaran provinsi.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES