Peristiwa Internasional

Penyelundup Narkoba Paling Berbahaya di Dunia Ditangkap Militer Kolombia

Senin, 25 Oktober 2021 - 16:10 | 37.42k
Dero Antonio Usuga David, alias Otoniel adalah pemimpin tertinggi klan Teluk, difoto setelah ditangkap di Bogota, Kolombia 23 Oktober 2021. Foto diambil pada 23 Oktober 2021. (FOTO : Reuters)
Dero Antonio Usuga David, alias Otoniel adalah pemimpin tertinggi klan Teluk, difoto setelah ditangkap di Bogota, Kolombia 23 Oktober 2021. Foto diambil pada 23 Oktober 2021. (FOTO : Reuters)

TIMESINDONESIA, JAKARTAPenyelundup narkoba paling berbahaya di dunia, Dero Antonio Usuga yang dikenal sebagai Otonial telah ditangkap pasukan keamanan Kolombia dalam sebuah operasi di daerah pedesaan di wilayah Uraba Kolombia, provinsi Antioquia.

Otonial akan secepatnya diekstradisi ke Amerika Serikat. Lebih dari 500 anggota militer Kolombia dan 22 helikopter terlibat dalam proses penggerebekan Otonial.

Dilansir Reuters, Otoniel dituduh mengekspor ratusan ton kokain setiap tahun.

Sementara Presiden Kolombia, Ivan Duque mengatakan pada Sabtu bahwa dia juga bertanggung jawab atas pembunuhan petugas polisi, perekrutan anak di bawah umur, dan pelecehan seksual terhadap anak-anak.

Pemerintah Kolombia, Senin ini mengajukan petisi pada pengadilan tertinggi negara Andes untuk mengekstradisi Otoniel ke Amerika Serikat.

Menteri Kehakiman, Wilson Ruiz mengatakan kepada Reuters pada hari Minggu, sebuah proses yang bisa memakan waktu hingga empat minggu untuk diselesaikan.

"Ekstradisi semua orang yang telah melakukan kejahatan internasional menunggu," kata Menteri Pertahanan, Diego Molano kepada wartawan di Neccoli.

Kolombia telah menawarkan hadiah hingga 3 miliar peso (sekitar $800.000) untuk informasi tentang keberadaan Otoniel, sementara pemerintah AS telah menawarkan hadiah sebesar $5 juta untuk membantu melacaknya.

"Kedua hadiah akan dibayarkan," kata Molano dengan menggambarkan Otoniel sebagai jenis penjahat terburuk.

Dero Antonio Usuga David, alias Otoniel adalah pemimpin tertinggi klan Teluk, difoto setelah ditangkap di Bogota, Kolombia 23 Oktober 2021. Foto diambil pada 23 Oktober 2021. Selebaran melalui Polisi Kolombia/REUTERS

Ia tampil sebagai  pemimpin kelompok perdagangan narkoba etnis Clan del Golfo, atau Gulf Klan, sebagai gerilyawan sayap kiri dan kemudian sebagai paramiliter.

Menurut informasi yang diberikan oleh Kepolisian Nasional Kolombia, Clan del Golfo ada di 12 dari 32 provinsi Kolombia, dan memiliki sekitar 3.800 anggota.

Para pejabat mengatakan Clan del Golfo juga terlibat dalam penambangan ilegal. Pemerintah juga menuduh kelompok itu mengintimidasi dan membunuh tokoh masyarakat di seluruh negeri.

Kepala polisi Kolombia, Jenderal Jorge Vargas, mengatakan bahwa banyak informasi untuk penangkapan Otoniel berasal dari anggota Clan del Golfo.

"Banyak orang dari Clan del Golfo mengkhianatinya," kata Vargas.

Kementerian Pertahanan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Otonial menyelundupkan 180 ton hingga 200 ton kokain per tahun di sepanjang Clan del Golfo dan bertanggung jawab atas kematian lebih dari 200 anggota pasukan keamanan Kolombia.

Menurut polisi, pihak berwenang Kolombia meluncurkan Operasi Agamemnon pada tahun 2016 ketika mereka bekerja untuk menutup Otonial, membunuh dan menangkap lusinan letnannya, menelusuri keuangan mereka dan membuat mereka maju tanpa henti.

Pada tahun 2017, sebuah video di mana Otoniel mengumumkan niatnya untuk menghadirkan Justice to Justice diterbitkan, tetapi rencana itu tidak pernah membuahkan hasil.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES