Pemerintahan

Khofifah Bantu Anggaran Rp3 M, MUI Jatim Lega Bisa Renovasi Kantor

Sabtu, 23 Oktober 2021 - 19:52 | 44.21k
Ketua MUI Jatim KH Moh Hasan Mutawakkil 'Alallah usai membuka acara Evaluasi Program Kerja Tahun 2021 dan Pembahasan Rencana Kerja Tahun 2022 di Hotel Wyndham Surabaya, Sabtu (23/10/2021). (Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Ketua MUI Jatim KH Moh Hasan Mutawakkil 'Alallah usai membuka acara Evaluasi Program Kerja Tahun 2021 dan Pembahasan Rencana Kerja Tahun 2022 di Hotel Wyndham Surabaya, Sabtu (23/10/2021). (Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jatim KH Moh Hasan Mutawakkil 'Alallah membuka acara Evaluasi Program Kerja Tahun 2021 dan Pembahasan Rencana Kerja Tahun 2022 di Hotel Wyndham Surabaya, Sabtu (23/10/2021). 

KH Mutawakkil mengatakan, kepengurusan MUI Jatim masih belum berumur satu tahun tepatnya 9 bulan 12 hari sejak SK MUI Pusat turun pada 11 Januari 2021 lalu.

Sehingga giat ini berguna untuk mengukur efektivitas dan efisiensi selama masa kepengurusan. Turut hadir dalam acara ini, Plt Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemprov Jatim Hudiyono mewakili Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. 

Pada kesempatan tersebut, KH Hasan mengucapkan terima kasih kepada Khofifah atas dukungan anggaran kepada MUI Jatim sebesar Rp3 miliar. 

Dukungan anggaran Rp3 miliar kepada MUI Jatim dari Pemprov Jatim sebagian besar digunakan untuk renovasi kantor guna menunjang kerja dan pencapaian kinerja baik bagi pimpinan MUI, maupun komisi, lembaga dan badan. 

MUI Jatim B

"Alhamdulillah MUI sudah punya kantor untuk komisi, lembaga dan badan meskipun tidak semuanya," ungkap KH Hasan. 

Namun, ungkap KH Hasan, jika ada anggaran tambahan dari Pemprov Jatim, ia berharap bisa untuk membangun Kantor Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika (LPPOM) MUI Jatim. 

"Pantaslah Pemprov memberi anggaran untuk MUI," ujarnya disambut tawa para pengurus dan undangan. 

Selain itu, ia juga menyebutkan jika Jatim menjadi barometer stabilitas keamanan nasional. Karena silaturahmi antara ulama umarah dan masyarakat sangat harmonis. Kepatuhan dan ketaatan masyarakat Jatim kepada kiai sangat ketat. 

"Kalau Jatim ribut, maka daerah lain makmuman lillahi ta'ala," tandasnya.

Maka, sangat layak jika Pemprov memberikan dukungan anggaran untuk MUI Jatim yang merupakan penjaga marwah agama termasuk pemahaman yang mengancam NKRI. 

"Maka di sinilah MUI akan berperan. Kalau gubernur bisa bermitra dengan Halal Industrial Park, dengan lincahnya ibu Khofifah bisa membangun semua fasilitas umum, maka kalau MUI dapat dari anggaran dari beliau sudah pantas," ungkapnya. 

KH Hasan menyebut dukungan anggaran Pemprov Jatim untuk MUI bukan untuk pengurus MUI. 

"Kami hanya penjaga amanah. Sekali lagi renovasi yang kami lakukan di kantor MUI Jatim sepenuhnya merupakan dukungan dari Pemprov Jatim. Kita doakan Bu Khofifah sehat panjang umur," doanya. 

Ia juga merinci total pengeluaran anggaran Rp3 miliar tersebut. Yaitu Rp1 miliar untuk pembangunan kantor ditambah Rp200 juta sehingga total menjadi Rp 1,2 miliar. 

Lalu Rp1miliar untuk operasional mulai pengukuhan, taaruf dan Musda MUI serta berbagai kegiatan. Seluruh pengeluaran tersebut telah tercatat secara administrasi. Sisa anggaran saat ini sejumlah Rp800 juta dikurangi biaya pelaksanaan kegiatan hari ini sebesar Rp185 juta. 

"Komplit pembukaanya ada stempel, kop toko. Sisanya Rp800 juta. Rencana kami dikurangi acara hari ini Rp185 juta. Nggak apa-apa terbuka saja wong bukan uang saya juga," ujarnya. 

Rencananya sisa anggaran ini juga akan digunakan untuk membeli mobil baru berupa Toyota Innova seharga sekitar Rp392 juta. Sebab tiga unit alat transportasi yang ada sudah kurang layak pakai. 

"Kami dapat transportasi dari Pemprov Jatim berupa Kijang tahun 1992. Duh, susah distarter. Lalu Kijang 2004 ini lumayan tapi AC nya kadang hidup kadang panas tergantung angin. Lalu pick up pemberian Kapolda. MUI Jatim akan menambah aset Innova seharga sekitar Rp392 juta sebagai sarana transportasi. Dengan dana Rp3 miliar kami bisa membangun kantor, membeli mobil," ujar Ketua MUI Jatim KH Hasan Mutawakkil Alallah dalam rapat evaluasi sekaligus penyusun rencana kerja dan komisi lembaga badan yang terbagi dalam tiga klaster tersebut.

Ditanya berapa jumlah permintaan anggaran yang akan diajukan, KH Hasan menjawab jika bendahara MUI Jatim yang akan menghitung.

"Itu nanti urusan bendahara dan sekretaris. Karena saya memang nggak pernah ngurus uang, hanya melihat kebutuhannya saja apa. Kemudian nanti dihitung dan akan kita ajukan ke Pemprov. Yang jelas dana itu mungkin kita utamakan untuk renovasi dulu," ucapnya.

Ia menjelaskan, kondisi kantor MUI Jatim memang benar-benar membutuhkan renovasi.

"Karena kalau mbak tahu kantor MUI subhanallah walhamdulillah wa laa hawla. Jadi memang perlu direnovasi karena memang masing-masing komisi lembaga badan bahkan pimpinan itu tidak semuanya memiliki ruang kantor khusus untuk masing-masing beliau ini. Sehingga kerja mereka selama ini itu di tempat masing-masing dan tanpa ditunjang fasilitas ruangan kantor secara khusus," bebernya.

Pada kesempatan tersebut, Hudiyono mewakili Gubernur Khofifah mengatakan, akan segera menyampaikan arahan KH Hasan kepada Khofifah. 

"Insya Allah akan dipercepat tapi keputusan tetap pada gubernur pak kiai. Secepatnya gubernur dan pak sekda akan berkomunikasi dengan MUI," ujar Hudiyono.

Khofifah melalui Hudiyono juga mengucapkan terima kasih atas dukungan para kiai sehingga seluruh kegiatan Jatim Berkah sukses berjalan bersinergi dengan para kiai. Seperti beasiswa untuk ustadz dan pembangunan 468 masjid di Jatim. 

"Insya Allah ini menjadi amanah kami untuk melaporkan bukan untuk membijaki," katanya dalam acara MUI Jatim ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES