Pemerintahan

HIPMI Jatim Pertemukan Dua Menteri Pariwisata dalam Satu Forum

Sabtu, 23 Oktober 2021 - 18:43 | 38.30k
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno serta Abdul Latief Menteri Pariwisata era presiden Soeharto hadir dalam Diklatda III HIPMI Jatim. (FOTO: Tangkapan layar)
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno serta Abdul Latief Menteri Pariwisata era presiden Soeharto hadir dalam Diklatda III HIPMI Jatim. (FOTO: Tangkapan layar)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Jawa Timur (HIPMI Jatim) mempertemukan 'dua Menteri Pariwisata' dalam Diklatda III, Sabtu (23/10/2021). Hadir dalam kesempatan tersebut Menparekraf RI Sandiaga Uno serta Abdul Latief Menteri Pariwisata era presiden Soeharto.

Abdul Latief merupakan pendiri HIPMI sekaligus Ketua Umum pertama, sementara Sandiaga menjabat sebagai Ketua Umum pada tahun 2005 hingga 2008. Keduanya menyampaikan pesan penting bagi pengusaha muda yang tergabung dalam HIPMI Jatim.

Pertama dari Abdul Latief, Pada awal pidatonya, ia menyampaikan tujuan didirikannya HIPMI adalah sebagai organisasi yang melahirkan pengusaha nasionalis.

HIPMI yang tahun depan genap berusia 50 tahun, diharapkan mampu membangkitkan semangat generasi muda untuk menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

Menurut Abdul Latief, meski Indonesia sudah merdeka, tetapi secara ekonomi masih jauh dari kata merdeka. Menurutnya sampai sekarang perekonomian Indonesia masih terjajah.

Diklatda-III-HIPMI-Jatim-2.jpg

“Putra bangsa masih belum menyelenggarakan ekonomi, kita masih butuh modal asing, kita butuh teknologi asing. Kita belum mampu melakukannya,” ujarnya.

Pendidikan yang maju menjadi salah satu faktor utama dalam pengembangan ekonomi di Indonesia. Maka dari itu, lanjutnya, harus sering diadakannya pelatihan untuk pengusaha.

Tujuannya agar mereka mendapatkan ilmu mengenai bagaimana mengembangkan bisnis, membangun pemasaran, dan mengembangkan organisasi modern.

Diharapkan jumlah pengusaha di Indonesia bisa menyentuh angka 8 persen per 250 juta penduduk. Namun saat ini hanya ada 3 persen dari total seluruh masyarakat Indonesia yang menggeluti dunia bisnis.

Ia bermimpi dalam 50 tahun kedepan, anggota HIPMI atau populasi pengusaha bisa mencapai 14 persen dari jumlah penduduk Indonesia.

"Dengan banyaknya pengusaha, maka kestabilan ekonomi nasional akan terjaga. Harga barang maupun kebutuhan pokok di setiap daerah di Indonesia bisa seragam," katanya.

Pesan kedua, disampaikan Sandiaga Uno. Sebagai menteri aktif ia menjelaskan bahwa Indonesia menggangtungkan hidupnya pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Meski dilanda pandemi, namun dengan adanya perkembangan digital justru berbagai peluang baru bermunculan. "Sebanyak 34 juta masyarakat Indonesia menggantungkan hidupnya pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” katanya.

Diklatda-III-HIPMI-Jatim-4.jpg

Badan Pusat Statistik mencatat ada tiga sektor dalam pariwisata dan ekonomi kreatif yang paling banyak berkontribusi untuk masyarakat, yakni kuliner 41,5 persen, fesyen 17,7%, dan kriya 15 persen.

Maka dari itu UMKM dan kewirausahaan diyakini mampu menjadi tulang punggung perekenomian Indonesia dalam pemulihan ekonomi nasional untuk mencapai Indonesia emas di tahun 2045.

“UMKM sangat tinggi kontribusinya dan justru di tengah pandemi meningkat dari segi kontribusi terhadap PDB kita. Tahun 2024 ditargetkan 65% naik dari 60% di masa sebelum pandemi,” paparnya.

Maka dari itu juga megajak para pelaku ekonomi kreatif generasi muds untuk melakukan strategi inovasi, adaptasi, dan kolaborasi dengan semangat 3G: Gercep (Gerak cepat), Geber (Gerak bersama) danGaspol (Garap semua potensi untuk online)

Penerapan 3G selaras dengan gerakan nasional 'Bangga Buatan Indonesia' yang mengajak UMKM sebagai mitra. Masyarakat dapat membeli produk yang bertemakan 'Beli Gratis Lokal' pada aplikasi belanja online seperi Bukalapak dan BliBli.com.

"Keuntungan yang bisa didapatkan oleh mitra UMKM dengan mengikuti program ini mencapai hingga Rp 50 juta," terangnya.

Dalam Diklatda III HIPMI Jatim ini, 'dua orang Menteri Pariwisata' sepakat para pengusaha muda Jawa Timur harus semakin giat mempromosikan kemandirian ekonomi anak bangsa. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES