Kopi TIMES Universitas Islam Malang

Menjaga Identitas Kesantrian untuk Indonesia yang Lebih Hebat

Sabtu, 23 Oktober 2021 - 09:32 | 51.15k
Muhammad Yunus. Kepala Biro Administrasi Kemahasiswaan, Alumni, dan Keagamaan Unisma. Pengurus Lembaga Pendidikan Maarif Jawa Timur. Dosen Pendidikan Bahasa Inggris Unisma.
Muhammad Yunus. Kepala Biro Administrasi Kemahasiswaan, Alumni, dan Keagamaan Unisma. Pengurus Lembaga Pendidikan Maarif Jawa Timur. Dosen Pendidikan Bahasa Inggris Unisma.
FOKUS

Universitas Islam Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Tanggal 22 Oktober senantiasa diperingati sebagai hari santri nasional (HSN). Apresiasi negara atas perjuangan kaum santri yang dipelopori oleh dikeluarkannya Resolusi Jihad oleh Hadratus Syeh KH, Hasyim Asyari patut dilestarikan.

Bagaimana seorang ulama, intelek, harus setia menjaga keutuhan negaranya. Bukan semata karena ingin menduduki jabatan dan posisi tertentu di lembaga pemerintahan melainkan demi menjaga keutuhan dan keamanan negara ini.

Santri adalah sebutan untuk pencari ilmu agama di lembaga pendidikan islam yang dikenal dengan pesantren. Santri dikenal dengan kehidupan apa adanya, jauh dari kemewahan dan lengkapnya fasilitas belajar yang ada. Dalam dirinya tertanam doktrin riyadhah. Jauh dari keluarga, berpisah dengan keluarganya untuk mencapai derajad tertentu dan alim dalam bidang ilmu agama. Pokoknya santri adalah mereka yang sedang mendalami ilmu agama untuk menghilangkan kebodohan semata-mata mengharap ridha Allah SWT.

Kehidupan santri yang serba terbatas semata-mata bukan memiskinkan kehidupan mereka, melainkan proses belajar yang sedang di jalani untuk pembersihan jiwa, jauh dari kerakusan duniawi sehinga hatinya dapat ditata dengan baik. Hati yang baik harus jauh dari sifat sombong, riya’, takabbur, iri, dengki, hasud, tetapi harus melatih kesabaran dan bersyukur pada setiap keadaan yang sedang dijalaninya.menjauhkan diri dari gemerlapnya dunia,  kehidupan yang serba tersedia, adalah salah satu cara pembentukan mental santri yang ada di dunia pesantren. Oleh karenanya identitas kesantrian ini haruslah dilestarikan.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Bisa jadi peringatan Hari Santri hanya ada di Indonesia. Bisa jadi juga istilah santri hanya ada dalam termenologi Bahasa Indonesia. Meskipun mungkin bisa jadi di banyak negara lain bisa kita temukan system pendidikan boarding, tetapi santri berbeda dengan sekedar boarding school. Santri harus melakukan riyadhah, penyucian hati dan melakukan kristalisasi diri dalam dirinya.

Dunia ilmu pengetahuan, bimbingan langsung dari kyai, dan melakukan gerakan batin pendekatan diri pada Allah SWT adalah belajar yang efektif, terlebih belajar masalah agama yang menjadi kebiasaan dalam diri santri. Inti yang ingin saya sampaikan adalah menjadi santri adalah proses menjadi orang baik, menjadi orang berilmu, menjadi orang yang memiliki akhlakul karimah (karakter). Orang seperti inilah, berilmu, budi pekertinya baik, dan berakhlakul karimah adalah dambaan dan cita-cita pendidikan nasional.

Jika Indonesia ingin hebat, Indonesia ingin memajukan rakyatnya, maka pola pendidikan di pesantren harus dikembangkan dan dikelola dengan baik. Indonesia kedepannya tidak hanya butuh orang pinter, tapi juga orang bener. Bukan saja dengan penambahan fasilitas yang ada melainkan pola pendidikan seperti ini  harus terus di kembangkan di Indonesia.

Kembali pada judul yang ada, penulis berkeyakinan bahwa masa depan Indonesia ini harus diisi oleh para santri dengan makna santri yang hakiki. Memiliki keseimbangan spiritualitas dan intelektualitas yang memadai. Jika keseimbangan ini terus diasah maka kondisi apapun negara ini, seberat apapun tantangan masa depan pasti akan dapat dilaluinya dengan sebaik-baiknya. ***

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

*) PENULIS : Muhammad Yunus. Kepala Biro Administrasi Kemahasiswaan, Alumni, dan Keagamaan Unisma. Pengurus Lembaga Pendidikan Maarif Jawa Timur. Dosen Pendidikan Bahasa Inggris Unisma.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES