Indonesia Positif

Libatkan Akademisi Lintas Negara, Jurusan Sastra Jerman UM Gelar Konferensi Internasional

Jumat, 22 Oktober 2021 - 19:35 | 54.07k
Ketua Asosiasi Germanistik Indonesia memberikan sambutan secara hybrid. (Foto: Dok. UM for TIMES Indonesia)
Ketua Asosiasi Germanistik Indonesia memberikan sambutan secara hybrid. (Foto: Dok. UM for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Jurusan Sastra Jerman Universitas Negeri Malang (Sastra Jerman UM) bekerjasama dengan Asosiasi Germanistik Indonesia (AGI) menyelenggarakan kegiatan Internationale Konferenz des Indonesischen Germanistenverbandes dengan melibatkan para akademisi lintas negara.

Konferensi internasional yang digelar dua hari Kamis - Jumat (21-22/10/2021) ini mengusung tema Studi Kontrastiv dalam Bahasa, Sastra, Budaya, dan Pengajaran Bahasa Jerman (Kontrastive Studien in Germanistik und DaF).

Kegiatan ini dilaksanakan secara hybrid di Universitas Negeri Malang. Kegiatan tersebut melibatkan Prof. Dr. Christian Krekeler (Hochschule Konstanz Jerman), Dr. Iwa Sobara, M.A (Universitas Negeri Malang), Prof. Dr. Juliane Stude (Westfӓlische Wilhelms University-Jerman), dan Prof. Dr. Korakoch Attaviyanupap (Silpakorn University in Nakhon Pathom-Thailand) sebagai Keynote Speakers.

Terdapat 64 makalah dari beberapa negara yang telah dipresentasikan dalam lima bagian selama dua hari tersebut. Kegiatan konferensi didukung sepenuhnya oleh German Academic Exchange Service atau DAAD Jakarta.

Hadir secara hybrid ketua Asosiasi Germanistik Indonesia Prof. Dr. Pratomo Widodo, M,Pd, dan Cristian Rabl, M.A yang mewakili DAAD.

UM

Pembukaan dilaksanakan secara hybrid dengan sambutan secara virtual dari Direktur Goethe Institut Jakarta Dr. Stefan Dreyer dan dibuka secara virtual oleh Rektor Universitas Negeri Malang Prof. Dr. A.H. Rofi'uddin, M.Pd.

Prof Rofi'uddin selaku Rektor UM dalam pembukaan sambutannya mengatakan pelaksanaan Konferensi ini merupakan bagian dari tanggapan kreatif dalam menyikapi peralihan budaya dalam pengajaran bahasa Jerman.

"Berbagai kalangan dari berbagai kawasan dan negara hadir dalam konferensi yang berlangsung secara virtual ini untuk mempresentasikan penelitian serta memberikan umpan balik satu sama lain dan mengembangkan serta memperkaya pengetahuan mereka dalam kajian Jerman," ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Germanistik Indonesia, Prof. Dr. Pratomo Widodo, M.Pd menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan peluang untuk saling bertukar pengalaman tentang pengajaran dan pembelajaran bahasa Jerman sebagai bahasa asing di negara-negara dalam dan luar kawasan Asia Tenggara.

"Dalam pembelajaran bahasa asing (dalam hal ini Bahasa Jerman), pertemuan antara bahasa ibu dan bahasa asing merupakan hal yang biasa. Apa dan bagaimana melihat dan menyikapi pertemuan antara bahasa ibu dan bahasa asing adalah bagian dari pertanyaan yang mendasar tentang pembelajaran bahasa asing," jelasnya.

UM a

Ketua Pelaksana Konferensi Dr. Dewi Kartika Ardiyani, M.Pd mengatakan peserta dan pemakalah berasal dari Jerman, Myanmar, Thailand, Filipina, Taiwan, Vietnam, dan seluruh program studi pendidikan dan sastra Jerman di Indonesia.

"Meskipun kegiatan dilaksanakan secara online, tetapi tujuan dari konferensi untuk saling bertukar hasil penelitian, pengalaman  dan gagasan dapat tercapai dengan baik," tuturnya.

Dalam masa pandemi Covid-19 semua kegiatan yang biasanya dilaksanakan secara offline banyak yang tertunda, tetapi justru menguntungkan karena bisa menghadirkan kolega dari berbagai negara meskipun tidak bisa hadir secara tatap muka.

Ia berharap kegiatan konferensi ini dilakukan dengan tema yang disesuaikan dengan isu terbaru di bidang literatur, penerjemahan, budaya, pembelajaran sastra dan bahasa Jerman.

Melalui kegiatan yang digelar Sastra Jerman UM bekerjasama dengan AGI ini, diharapkan akan terjalin kerjasama antara para dosen bahasa Jerman baik di Indonesia maupun internasional dalam kaitannya dengan pengembangan kualitas mutu penelitian dan pembelajaran bahasa dan sastra Jerman. Untuk diketahui, studi konstrativ adalah penelitian untuk membandingkan perbedaan dalam kajian budaya, literatur, penerjemahan, dan pembelajaran bahasa Jerman. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES