Kesehatan

RSSA Malang Sambut Positif PRO EM-1 untuk Pertahanan Infeksi dan Sakit Kronis

Jumat, 22 Oktober 2021 - 18:52 | 186.05k
Founder AMRO Institute Ge Recta Geson (kanan) menjelaskan produk PRO EM-1 ke jajaran direksi dan dokter RSSA Malang. (foto: DJ TIMES Indonesia)
Founder AMRO Institute Ge Recta Geson (kanan) menjelaskan produk PRO EM-1 ke jajaran direksi dan dokter RSSA Malang. (foto: DJ TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Produk probiotik PRO EM-1 mendapat sambutan dan respons positif di lingkungan dokter RSSA Malang. Hal itu tampak dari diskusi corporate silaturahim founder AMRO Institute Ge Recta Geson, dengan jajaran direksi, dokter dan manajemen rumah sakit pemerintah terbesar kedua di Jatim itu.

Recta yang juga direktur utama PT AMA, produsen PRO EM-1, diterima langsung oleh Direktur RSSA Malang Dr dr Kohar Hari Santoso dan sejumlah dokter dan manajemen, Kamis (21/10/2021). 

Silaturahim berlangsung gayeng dan akrab. Diskusi pun mengalir dan sangat produktif.

Dalam kesempatan itu Recta menjelaskan tentang banyak hal terkait PRO EM-1 sebagai pembentuk mikrobiota usus untuk membangun pertahanan terhadap infeksi dan penyakit kronis. 

"Mikrobiota usus adalah komunitas ekologis mikroba yang beragam dan seimbang. Terdiri dari bakteri, jamur, protozoa dan virus. Seimbang apabila 80% mikrobiota adalah jenis yang menguntungkan," papar Recta mengawali.

Dikatakan, apabila manusia memiliki mikrobiota yang beragam dan seimbang, maka respon imun menjadi seimbang pula. Respons imun proinflamasi seimbang dengan respon imun antiinflamasi. Mikrobiota usus memodulasi respons imun sampai seimbang.

PRO em 1

Respon imun proinflamasi diperlukan untuk melawan Patogen termasuk Covid-19 supaya tidak berbiak menjadi banyak dan menginfeksi sel tubuh. Tapi tidak boleh berlebihan yang menjadi penyebab kerusakan organ akibat keradangan parah.

Untuk meredakan keradangan akibat respon imun proinflamasi yang bekerja manakala melawan patogen, diperlukan respon imun antiinflamasi. "Tapi tidak boleh berlebihan karena mengakibatkan rentan dengan infeksi dan kanker," katanya. 

Dijelaskan, ketika jenis yang merugikan atau patogen melebihi 20% dari mikrobiota akan terjadi keradangan kronis. Keradangan ini berasal dari metabolit (produk) patogen yaitu LPS (Lippopolysacharide) dan TMAO (Tri Methyl Amine N-Oxide) yang menstimulasi respon imun proinflamasi. 

"Kenaikan proporsi patogen bukan saja berakibat semakin banyak LPS dan TMAO tapi jumlah Antioksidan yang diproduksi probiotik dalam tubuh semakin sedikit, tidak mampu mengimbangi ROS (radikal bebas) hasil metabolisme sel tubuh. Penumpukan radikal bebas pada gilirannya menjadi stres oksidatif penyebab keradangan," paparnya. 

Pada keradangan derajat rendah, sambung dia, sistemik dan dalam jangka waktu panjang berakibat keradangan kronis penyebab penyakit kronis seperti gastriris (gangguan maag), hipertensi dan diabetes. 

Di sinilah probiotik multistrain dalam PRO EM-1 akan mencerna LPS menjadi asam organik rantai pendek seperti asam laktat, butirat, propionat dan asetat. Keradangan sistemik mereda dan sebaliknya asam organik rantai pendek menstimulasi sekresi hormon inkretin dalam usus yang diperlukan sel beta pankreas untuk memproduksi Insulin. 

"Pada gilirannya insulin akan meningkatkan ambilan gula oleh sel sehingga gula darah turun," tandas Recta.

Bagaimana dengan TMA prekursor TMAO dan radikal bebas? Keduanya akan dinetralisir oleh Antioksidan yang diproduksi oleh probiotik multistrain dalam PRO EM-1. Sehingga kadarnya berkurang dan keradangan sistemik menjadi reda. 

Meredanya keradangan sistemik seiring berkurangnya LPS, TMAO dan radikal bebas bisa memulihkan banyak hal. Seperti resistensi insulin penyebab diabetes. Lalu, mencegah atau mengikis plaque dalam pembuluh darah penyebab arterosklerosis yang mengakibatkan hipertensi. Dan, memodulasi respon imun oleh mikrobiota lambung meredakan  radang lambung atau gastritis. 

"Suplementasi PRO EM-1 akan mereballance keseimbangan mikrobiota menjadi 80% terdiri dari jenis yang menguntungkan. Metabolit patogen menjadi berkurang dan terjadi modulasi respon imun sampai seimbang. Dengan demikian seiring meredanya keradangan kronis maka penyakit kronis menjadi pulih," paparnya.

Diskusi terkait PRO EM-1 ini bersama dokter RSSA Malang ini pun cukup gayeng dan produktif. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES