Indonesia Positif

Gerakan Sedekah Beras, Aksi Kepedulian GP Ansor Probolinggo di Tengah Pandemi

Jumat, 22 Oktober 2021 - 14:30 | 40.67k
Ilustrasi beras.
Ilustrasi beras.

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Pimpinan Anak Cabang GP Ansor Sumberasih, Kabupaten Probolinggo meluncurkan gerakan sedekah beras untuk membantu pemkab setempat mengentaskan kemiskinan yang meningkat selama pandemi.

Gerakannya sederhana. Setiap pengurus serta anggota GP Ansor dan Banser dititipi botol plastik untuk diisi beras. Kalau diisi penuh, botol plastik itu berisi 1/5 kilogram beras.

Setiap bulan, botol berisi beras akan dipungut atau disetorkan. Tempat penyetoran berpindah-pindah dari ranting (desa) satu ke ranting lainnya se-Kecamatan Sumberasih.

Beras yang terkumpul akan dikemas. Kemudian disedekahkan kepada warga prasejahtera yang belum pernah menerima bantuan dari pemerintah seperti PKH, BPNT/BSP maupun bansos lainnya.

"Karena ada warga yang prasejahtera yang belum tersentuh bantuan dari pemerintah. Melalui program ini, Ansor ingin hadir bersama sama untuk masyarakat yang membutuhkan," kata Ketua Lembaga Amil dan Zakat GP Ansor Sumberasih, Masrur Ghazali.

Penyerahan sedekah beras dilakukan setiap Ahad pertama setiap bulan.

Masrur mengatakan, gerakan sedekah beras digulirkan untuk meningkatkan jiwa sosial pengurus Ansor kepada masyarakat yang membutuhkan dan prasejahtera. Terutama di masa Pandemi Covid 19.

Sekretaris PAC GP Ansor Sumberasih, Jalal berharap gerakan sedekah beras ini menjadi salah satu solusi untuk masyarakat yang membutuhkan.

"Tentunya semuanya akan bisa dicapai dengan kekompakan dan partisipasi semua pengurus Ansor dan masyarakat di Kecamatan Sumberasih," ujarnya.

Gerakan ini diluncurkan Rabu (20/10/2021). Telah ada 99 pengurus serta anggota GP Ansor dan Banser di Kecamatan Sumberasih yang memegang botol plastik dalam gerakan sedekah beras ini.

Persentase Penduduk Miskin

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin di Kabupaten Probolinggo pada 2020 sebanyak 218.035 jiwa atau 18,61 persen.

Angka itu lebih tinggi dibandingkan data 2019 yang sebanyak 207.220 jiwa atau 17,76 persen dari total penduduk.

Pada 2018, jumlah pendudik miskin sebanyak 217.060 jiwa atau 18,71 persen. Dan tahun 2017 sebanyak 236.720 jiwa atau 20,52 persen.

Di Jatim, Kabupaten Probolinggo menjadi daerah dengan persentase penduduk miskin tertinggi nomor 4 setelah Kabupaten Bangkalan, Sumenep dan Sampang.

Berdasarkan data yang dihimpun TIMES Indonesia dari berbagai sumber, terdapat 128.476 penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kabupaten Probolinggo per Januari 2021.

Kemudian terdapat 16.561 penerima Bantuan Sosial Tunai (BST) untuk periode Mei dan Juni 2021. Adapun penerima PKH tercatat sebanyak 92.950 KPM pada tahap 2 tahun 2021.

Belum lagi penerima bantuan langsung tunai atau BLT Dana Desa sedikitnya 60 ribu penerima manfaat.

Gerakan sedekah beras dari PAC GP Ansor Sumberasih, Kabupaten Probolinggo akan menyasar masyatakat pra sejahtera (miskin) yang luput dari beragam bansos tersebut. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES