Peristiwa Daerah

Ini Makna Hari Santri Nasional Menurut Kapolres Bondowoso

Jumat, 22 Oktober 2021 - 15:16 | 39.49k
Kapolres Bondowoso AKBP Herman Priyanto S.I.K saat dikonfirmasi (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)
Kapolres Bondowoso AKBP Herman Priyanto S.I.K saat dikonfirmasi (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Setiap 22 Oktober, Indonesia memperingati Hari Santri Nasional (HSN). Tentu setiap individu mempunyai makna tersendiri terkait hari santri. Salah satunya seperti diungkapkan Kapolres Bondowoso, AKBP Herman Priyanto S.I.K.

Menurutnya, santri adalah potensi yang dimiliki bangsa ini. Mereka mempunyai nilai juang yang sangat luar biasa. "Mereka generasi muda penerus bangsa. Mereka juga  spama-sama untuk membangun negeri Indonesia," katanya.

Pria kelahiran Bojonegoro 1978 tersebut meyakini pesantren tidak hanya membentuk generasi yang memahami agama.  "Mereka juga dipupuk agar punya patriotisme. Begitulah mereka diajarkan dan dipupuk di pesantren," paparnya.

Pihaknya berharap, santri ke depan bisa terus memberikan sumbangsih kepada bangsa dan negeri ini.  "Mereka punya pendidikan yang kompleks," imbuhnya saat dikonfirmasi, Jumat (22/10/2021).

Meskipun tidak pernah belajar di pesantren secara langsung, alumni Akpol (Akademi Polisi) angkatan Tahun 2000 ini mengaku memperoleh pendidikan agama secara langsung dari keluarga. "Dulu waktu kecil kalau tidak sholat di masjid dan tidak ngaji, dimarahi oleh orang tua kita," jelasnya.

Bekal pendidikan agama dari orang tua itu kemudian ia terapkan dalam kehidupan sehari-hari, hingga saat lulus Akpol dan mulai bertugas. "Saya lepas itu saya tugas di Kalimantan Barat, selama lima sampai enam tahun," paparnya saat dikonfirmasi.

Setalah itu pihaknya pindah ke Bengkulu Sumatera selama kurang lebih 12 tahun. Setelah itu mengikuti pendidikan Sespim (Sekolah Staf dan Pimpinan) Polri. "Setelah itu bertugas di Polda Jawa Timur. Kemudian jadi Kasat Samapta di Polrestabea Surabaya, kurang lebih dua tahun. Setelah itu sebagai Kapolres Bondowoso," paparnya.

Pria yang kini berusia 43 tersebut maparkan, bahwa menjadi anggota Polri itu membuatnya banyak mendapat pendidikan secara langsung di masyarakat. "Kita kan bersentuhan langsung dengan masyarakat. Banyak pengalaman yang kita dapatkan dengan masyarakat," paparnya.

Apalagi di tengah Pandemi Covid-19, pihaknya lebih intens berkomunikasi dan bersosialisasi dengan masyarakat termasuk dengan warga pesantren. "Tentu di tengah Pandemi Covid-19, peran pesantren dan santri dibutuhkan. Menaati dan mengedukasi tentang Prokes dan mau divaksin juga," jelasnya.

Menurutnya, di pesantren generasi dididik agama, rasa nasionalisme dan dituntut kuat mentalitasnya. "Mereka generasi penerus," imbuhnya.

Sekadar informasi, HSN resmi diperingati setelah pemerintah mengeluarkan Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 22 Tahun 2015. Penetapan Hari Santri tak lepas dari perjuangan santri untuk mempertahankan Kemerdekaan Indonesia di masa lalu. 

Lahirnya Hari Santri bermula dari fatwa yang disampaikan Pahlawan Nasional KH Hasyim Asy'ari 22 Oktober 1945 lalu, kemudian fatwa tersebut dikenal dengan resolusi jihad. Peringatan HSN (Hari Santri Nasional) Tahun 2021, tepat pada Hari Jumat 22 Oktober. Momen inilah yang juga dirayakan Kapolres Bondowoso. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES