Peristiwa Daerah

Teladani Pendiri NU, Banser Jatim Napak Tilas ke Ponpes Tebuireng

Jumat, 22 Oktober 2021 - 11:25 | 49.52k
Banser Jatim napak tilas pendiri NU di Ponpes Tebuireng Jombang. (FOTO: Rohmadi/TIMES Indonesia)
Banser Jatim napak tilas pendiri NU di Ponpes Tebuireng Jombang. (FOTO: Rohmadi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JOMBANG – Memperingati Hari Santri Nasional 2021, Banser Jawa Timur menggelar napak tilas di Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, Jumat (22/10/2021).

Para pasukan NU tersebut start dengan berjalan kaki dari kantor MWC NU Kecamatan Diwek menuju Ponpes Tebuireng. Kemudian diberangkatkan ke Surabaya oleh Kasetma Satkorwil Banser Jawa Timur Buddi Mulyo.

Dalam amanatnya Buddi Mulyo mengatakan, bahwa Ansor-Banser merupakan Santri NU yang harus patuh dan menjaga kiai dan ulama. KH Hasyim Asy'ari selaku inisiator dan pendiri NU telah berijtihad untuk mendirikan NU dengan tujuan yang mulia. Maka sebagai santrinya sudah sepantasnya meneladani sosok sang penggerak resolusi jihad tersebut.

Pemberangkatan-Banser-Jatim-dari-Jombang-menuju-Surabaya.jpgPemberangkatan Banser Jatim dari Jombang menuju Surabaya. (FOTO: Rohmadi/TIMES Indonesia)

"Niatkan kirab ini sebagai salah satu pengabdian kita terhadap kiai dan ulama NU. Meneladani jelak ulama NU berharap kita bisa mendapat barokah darinya," katanya, Jum'at (22/10/2021).

Buddi menjelaskan, tidak usah minder dan takut menjadi Banser dan menghidupi NU. "Siapa yang mau mengurusi NU, aku anggap sebagai santriku. Siapa yang jadi santriku, maka aku doakan husunul khatimah beserta keluarganya," tutur Buddi menirukan wasiat KH Hasyim Asy'ari.

Sementara itu, Zulfikar Damam Ikhwanto Ketua PC. GP Ansor Jombang berharap kegiatan ini bisa konsisten dan berlanjut setiap tahunnya. Mengingat pentingnya sejarah kemerdekaan RI tak luput dari peran ulama dan santri pada waktu itu

GP-Ansor-Jombang.jpgZulfikar Damam Ikhwanto Ketua PC. GP Ansor Jombang saat memberikan arahan kepada Banser di Ponpes Tebuireng (FOTO : Rohmadi/TIMES Indonesia) 

Resolusi jihad mengingatkan pada proses bagaimana peran ulama dan santri berjibaku mempertahankan kemerdekaan dengan mengorbankan harta dan jiwa mereka.

"Ini sejarah yang tidak bisa kita lupakan dan harus kita sampaikan kepada anak cucuk kita kelak. Bahwa ulama dan santri begitu banyak perannya dalam memperjuangkan kemerdekaan," ujar pria yang akrab disapa Gus Antho ini.

Terakhir, Gus Antho berpesan dengan diperingatinya Hari Santri Nasional bisa menambah ghiroh dan semangat Santri untuk memperjuangkan Islam rahmatalil alamin di bumi Nusantara.

"Semoga Santri sekarang bisa lebih semangat dalam berhidmah dalam memperjuangkan Islam nusantara," ucapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES