Peristiwa Internasional Vaksin Covid-19

Booster Pfizer dan BioNTech Efektif Memulihkan Kemanjuran Vaksin Hingga 95,6 Persen

Jumat, 22 Oktober 2021 - 08:03 | 40.69k
Vaksin Pfizer Covid-19 disiapkan di pusat vaksinasi di Casablanca, Maroko, Senin, 18 Oktober 2021. (FOTO: AP Photo/Abdeljalil Bounhar)
Vaksin Pfizer Covid-19 disiapkan di pusat vaksinasi di Casablanca, Maroko, Senin, 18 Oktober 2021. (FOTO: AP Photo/Abdeljalil Bounhar)
FOKUS

Vaksin Covid-19

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Dosis penguat vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Pfizer Inc (PFE.N) dan mitra Jerman BioNTech SE (22UAy.DE) memulihkan kemanjuran vaksin hingga 95,6 persen terhadap virus, termasuk varian Delta.

Data itu, seperti dilansir Reuters,  dirilis oleh perusahaan dari sebuah studi besar pada Kamis (21/10/2021) setelah diuji cobakan terhadap 10.000 pasien di atas usia 18 tahun dan menemukan bahwa suntikan booster memiliki profil keamanan yang baik.

Hasil uji coba itu diumumkan sehari setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) mengesahkan dosis booster vaksin Covid-19 dari Moderna dan Johnson & Johnson, dan mengatakan orang Amerika bisa memilih suntikan yang berbeda dari inokulasi asli mereka sebagai booster.

Badan tersebut sebelumnya mengizinkan booster dari suntikan Pfizer/BioNTech setidaknya enam bulan setelah suntikan putaran pertama untuk meningkatkan perlindungan bagi orang berusia 65 tahun ke atas, mereka yang berisiko penyakit parah, dan mereka yang terpapar virus melalui pekerjaan mereka.

Walid Gellad, seorang profesor di fakultas kedokteran Universitas Pittsburgh mengatakan, tampaknya ada manfaat memiliki dosis ketiga dalam gelombang delta untuk gejala Covid-19.

"Saya hanya masih sangat ingin tahu apakah ini terutama pada orang yang jauh lebih tua. Karena yang tidak ingin kami lakukan adalah kehabisan dan memberikan booster kepada anak berusia 25 tahun yang pernah menderita Covid-19 sebelumnya dan mendapat dua dosis obat. vaksinnya, hanya berdasarkan siaran pers ini," kata Gellad.

Pfizer mengatakan, kemanjuran vaksin dua suntikannya menurun seiring waktu, mengutip sebuah penelitian yang menunjukkan efektivitas 84 persen ​​dari puncak 96 persen empat bulan setelah dosis kedua. Beberapa negara juga telah bergerak dengan rencana untuk memberikan dosis booster itu.

Pembuat obat mengatakan pada hari Kamis,  waktu rata-rata antara dosis kedua dan suntikan booster atau plasebo dalam penelitian ini adalah sekitar 11 bulan. Ditambahkan, hanya ada lima kasus Covid-19 pada kelompok booster, dibandingkan dengan 109 kasus pada kelompok yang menerima suntikan plasebo.

Usia rata-rata peserta adalah 53 tahun, dengan 55,5% peserta antara 16 dan 55 tahun, dan 23,3% pada 65 tahun atau lebih.

Analis Jefferies Michael Yee mengatakan, hasil uji coba menambah data yang meningkat bahwa booster bisa membantu memberikan perlindungan jangka panjang dari infeksi simtomatik.

"Tidak ada kasus penyakit parah yang dilaporkan, menunjukkan perlindungan yang kuat dari infeksi hanya dengan seri vaksinasi primer," tulis Yee dalam sebuah catatan.

Pfizer Inc (PFE.N) dan mitra Jerman BioNTech SE (22UAy.DE) mengatakan, mereka akan menyerahkan hasil rinci dari uji coba untuk publikasi peer-review ke FDA AS, Badan Obat Eropa dan badan pengatur lainnya, sesegera mungkin. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES