Gaya Hidup

Dosen Psikologi Universitas Brawijaya Berbagi Tips Cara Hadapi Quarter Life Crisis

Rabu, 20 Oktober 2021 - 20:06 | 63.06k
Dosen Psikologi Universitas Brawijaya, Ilhamuddin Nukman, M.Psi.,Ma saat melakukan Live Instgram bersama TIMES Indonesia Rabu (20/10/2021)
Dosen Psikologi Universitas Brawijaya, Ilhamuddin Nukman, M.Psi.,Ma saat melakukan Live Instgram bersama TIMES Indonesia Rabu (20/10/2021)

TIMESINDONESIA, MALANG – Anak muda usia 20 tahun ke atas adalah usia produktif dimana mereka mulai melakukan eksplorasi karier untuk menyusun rencana kehidupan di masa depan. Namun, anak muda atau remaja peralihan ke dewasa, banyak diantaranya mengalami Quarter Life Crisis karena belum punya kepastian terkait apa yang hendak dilakukan. 

Dosen Psikologi Universitas Brawijaya, Ilhamuddin Nukman, M.Psi.,MA membagikan tips mengatasi quarter life crisis yang sering banyak dialami anak muda. Ilham mengatakan, puncak quarter life crisis berada pada usia sekitar 25-30 tahun.

“Perlu diperhatikan bagi mahasiswa secara khusus, ketika kamu lulus kuliah kamu tidak tahu akan melakukan apa. Belum jelas mau kerja apa, mau tinggal dimana dan seterusnya. Semakin kompleks kebingungan ini maka semakin kamu memasuki dunia quarter life crisis,” tutur Ilham, Rabu (20/10/2021).

Namun ada juga orang yang tidak mengalami quarter life crisis karena mereka telah memiliki persiapan dan rencana hidup yang baik.

Dilansir dari Instagram @coachilham, biasanya quarter life crisis ditandai dengan munculnya kebingungan, kebimbangan, dan kekhawatiran akan kehidupan maupun masa depan. Perasaan tersebut dapat muncul dalam berbagai hal seperti  karier, asmara, finansial, dan lain sebagainya. 

Dalam mengatasi perasaan tersebut, Ilham membagi tips mengatasinya. Intinya ada empat hal:

1.    Vision: Berusaha fokus pada tujuan, mimpi, dan visi dalam jangka pendek maupun jangka panjang 

2.    Understanding: Berusaha memahami realitas dari berbagai sudut pandang dan melakukan analisa yang memudahkan dalam mengambil keputusan

3.    Clarity: Memperjelas fokus area untuk mengatur sumber daya yang diperlukan

4.    Agility: Memiliki daya tahan untuk menghadapi segala sesuatu dengan cara mengambil setiap kemungkinan untuk diubah menjadi suatu kesempatan. 

Ilham menambahkan, untuk keluar dari quarter life crisis terdapat rumus yang bisa digunakan yaitu 30% berpikir, 20% mengambil keputusan, dan 50% bertindak.

Di sisi lain, Ia juga mengungkap banyak orang dengan kepribadian perfeksionis terjerumus ke dalam quarter life crisis. 

 “Kepribadian perfeksionis itu complicated cara berpikirnya terlalu banyak yang dipertimbangkan sehingga mereka tidak terlalu berani mengambil keputusan, tidak segera bertindak,” jelas Ilham. Ia pun turut menyampaikan bahwa perfeksionis jangan sampai terlalu mendominasi cara berpikir kita. 

“Salah satu aspek dalam quarter life crisis adalah belajar bertanggung jawab atas kehidupan kita sendiri,” imbuhnya.

Dosen Psikologi Universitas Brawijaya ini menekankan selain tips diatas, untuk keluar dari Quarter Life Crisis diperlukan komitmen untuk mengambil keputusan dari setiap kesulitan yang dihadapi.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES