Peristiwa Daerah

Hama Tikus Serang Puluhan Hektare Tanaman Padi di Pagaralam

Rabu, 20 Oktober 2021 - 18:03 | 38.55k
Petugas POPT bersama petani melakukan gerakan pengendalian OPT di Ataran Koramil Lame, (Foto : Asnadi/Times Indonesia)
Petugas POPT bersama petani melakukan gerakan pengendalian OPT di Ataran Koramil Lame, (Foto : Asnadi/Times Indonesia)

TIMESINDONESIA, PAGARALAM – Puluhan hektare areal pertanian di Ataran Koramil Lame, Kelurahan Beringin Jaya, Kecamatan Pagaralam Utara Kota Pagaralam terancam rusak oleh serangan hama tikus. Bahkan jika tidak cepat ditindaklanjuti dengan penanganan tidak menutup kemungkinan tanaman padi gagal panen.

Laporan petani yang resah akibat serangan hama tikus ini cepat ditindak lanjuti oleh Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) dan Dinas Pertanian Kota Pagaralam. Selasa (19/10), petugas bersama puluhan petani langsung bergerak cepat melakukan Gerakan Pengendalian OPT Pangan

"Jenis hama atau organisme pengganggu tanaman adalah tikus. Sudah kita tindaklanjuti bersama dengan petani dengan upaya lobang – lobang persembunyian tikus dimasukan bahan pengendalian berupa brankus dan petrokum," ucap Petugas POPT Sumsel Budi Dharma SP, Rabu (20/10/2021).

Dia menyebutkan, jika intensitas serangan hama tikus ini diperkirakan sekitar 15 hingga 25 % dengan luas serangan sekitar 5 hektar. Sementara untuk areal pengendalian atau hamparan lahan pertanian mencapai 55 ha.

"Serangan hama tikus sejak tanggal 13 Oktober lalu. Hama ini merusak tanaman padi yang sudah berumur antara 25 hingga 85 hari," ucap dia seraya mengatakan ratusan lobang tikus kita masukan brankus hasilnya tak sedikit hama pengganggu ini mati seketika.

Lanjut Budi Dharma SP, kepada petani tetap diimbau tetap waspada dengan serangan hama tikus ini. Dengan kata lain, pengendalian tetap dilanjutkan oleh petani hataran.

"Kita juga rekomendasikan untuk melakukan pengendalian di awal musim tanam secara grobokan (beramai-ramai, red), menjaga sanitasi lahan OP serta pemupukan berimbang dengan dosis terukur," saran Budi Dharma.

Ditambahkan Kepala Dinas Pertanian Kota Pagaralam Gunsono Mekson SP MM melalui Kabid Produksi Pangan Hendriawan Spi MP mengatakan, penanggulanganya cepat sehingga serangan hama tikus ini tidak meluas.

"Sebab, hama tikus ini cepat sekali siklus berkembang biaknya, sekali melahirkan bisa menghasilkan 20 ekor anak," ucap dia didampingi Kasi Serealea, Hendra Gunawan SP.

Bahkan, jika lambat pengendalian, tanaman tidak hanya rusak namun bisa berpotensi gagal panen. "Seperti kejadian serangan hama ini, hama tikus merusak tanaman padi dengan memakan bulir bulir padinya," pungkas Kabid Produksi Pangan Dinas Pertanian Kota Pagaralam. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES