Peristiwa Daerah

Ciptakan Wisata Baru, Pemkot Malang Percantik Gantangan Burung di Eks TPA Lowokdoro

Rabu, 20 Oktober 2021 - 13:21 | 71.66k
Suasana Eks TPA Lowokdoro, Kota Malanc yang bakal dijadikan destinasi wisata baru Gantangan Burung. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Suasana Eks TPA Lowokdoro, Kota Malanc yang bakal dijadikan destinasi wisata baru Gantangan Burung. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Kota Malang yang posisinya di antara Kota Batu dan Kabupaten Malang, tentunya tak banyak mempunyai destinasi wisata alam.

Oleh karena itu, demi meningkatkan kunjungan dan menggenjot perekonomian melalui ekonomi kreatifnya, Pemkot Malang tak henti-hentinya menciptakan destinasi wisata baru.

Salah satu yang masuk dalam agenda, yakni segera dibangunnya destinasi wisata 'Gantangan Burung' yang bakal memanfaatkan Eks Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Lowokdoro yang berada di perbatasan antara Kota Malang dan Kabupaten Malang.

Ketua DPRD Kota Malang, I Made Riandiana Kartika sempat menyebutkan bahwa di tahun 2022 mendatang telah masuk proyek pembangunan Gantangan Burung yang dianggarkan dalam RAPBD TA 2022.

"Kami ingin destinasi wisata baru. Kami buatkan di pintu masuk Kota Malang dan bisa menjadi pemecah kepadatan di Pasar Burung, Splindid," ujar Made, belum lama ini.

Suasana Eks TPA Lowokdoro b

Made mengungkapkan bahwa destinasi wisata baru tersebut bisa menjadi tempat berjulan produk burung dan bisa membuat kegiatan berbagai hal dalam meningkatkan jumlah wisatawan di Kota Malang.

"Kalau mau buat kegiatan di situ ya gapapa. Bisa sewa lahan atau apa. Akan kita siapkan fasilitas RTH disana. Kan bisa masuk PAD juga," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Disporapar Kota Malang, Ida Ayu Made Wahyuni saat dihubungi TIMES Indonesia menjelaskan bahwa Eks TPA Lowokdoro yang bakal dibangun destinasi wisata Gantangan Burung tersebut memiliki luasan sekitar 1 hektar.

Kebutuhan dana sekitar Rp 10 miliar untuk mewujudkan destinasi wisata baru tersebut, kata Ida, akan dianggarkan secara multiyears.

"Tahun 2022 mendatang kita anggarkan Rp 2,5 miliar dan untuk 2023 itu 7,5 miliar. Tapi kita lihat juga kelanjutannya, kalau siap segitu ya kita lakukan, kalau tidak ya kita kurangi, karena anggaran kan untuk Covid-19 dan ekonomi. Itu yang utama," jelasnya.

Untuk saat ini, kata Ida, masterplan untuk konsep pembangunan tersebut pun tengah digarap. Apalagi kontur tanah yang dinilai tidak merata dan mengkerucut menjadi kendala awal dan hal tersebut akan dilakukan perataan terlebih dahulu di tahun 2022 mendatang.

"Konsultan kan biasanya sudah paham. Tahun ini masterplannya. Jadi nanti ada Gantangan Burung, Pos Jaga, Ampiteter dan yang pertama kita kerjakan pemadatan lahan, kan disitu bekas TPA ya," tuturnya.

Perlu diketahui, Disporapat di tahun 2019 lalu telah diberikan oleh pengelola lahan (aset) untuk melakukan pembangunan destinasi Gantangan Burung di kawasan tersebut.

Hal ini tentunya juga melihat bahwa masyarakat Kota Malang yang banyak penghobi lomba burung dan banyaknya komunitas pecinta burung di Kota Malang menjadi salah satu alasan terciptanya destinasi wisata baru tersebut.

"Kita kan (Kota Malang) ini jasa dan perdagangan. Destinasi wisata kalau tidak mencipatakan kan gak bisa ya. Hanya punya kampung tematik. Jadi ini sebagai salah satu upaya kita mewadahi hobi masyarakat dan pemulihan ekonomi juga," bebernya.

Terpisah, Wali Kota Malang, Sutiaji saat ditemui di Balai Kota Malang belum lama ini mengungkapkan bahwa niat Pemkot Malang dalam menciptakan destinasi wisata baru ini sebagai wujud wadah bagi para penggemar burung.

"Kalau sudah terbangun, kita kuatkan rencananya setiap bulan ada event. Kalau gak setahun dua kali ada event Nasional maupun Regional," katanya.

Sutiaji berharap,  destinasi tersebut bisa menjadi salah satu cara dalam penguatan ekonomi, tentunya lebih utama pada ekonomi kreatif.

"Kan gak ada bangunannya, maka kita siapkan disana. Kalau ada gantangan gitu kan enak ya. Jadi dengan adanya destinasi baru, ini kita kuatkan kembali ekonomi melalui ekraf utamanya," ucapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES