Peristiwa Daerah

Menengok Perayaan Maulid Nabi Muhammad di Kampung Kalijudan

Rabu, 20 Oktober 2021 - 10:32 | 92.78k
Suasana perayaan Maulid Nabi Muhamamd di Kampung Kalijudan Surabaya, Selasa (19/10/2021) malam. (Foto: Khusnul Hasana/TIMES Indonesia)
Suasana perayaan Maulid Nabi Muhamamd di Kampung Kalijudan Surabaya, Selasa (19/10/2021) malam. (Foto: Khusnul Hasana/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Kelahiran Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada 12 Rabiul Awal dirayakan dengan suka cita dan gembira di berbagai daerah. Perayaannya Maulid Nabi Muhammad pun beragam, ada yang merayakan dengan pawai, gunungan buah dan sayur sampai tradisi rebutan uang dan gerabah.

Seperti yang digelar oleh salah satu kampung di Surabaya yakni Kampung Kalijudan pada Selasa (19/10/2021) malam. Perayaan Maulid Nabi atau Muludan di Kampung ini diinisiasi oleh Yayasan Assyifa Nurul Qolbi yang diketuai oleh Tasrip Arisya'i.

Dalam perayaannya, berbagai macam hadiah digantung disepanjang jalan. Mulai dari uang, sandal, gerabah, snack dan hadiah lainnya.

perayaan Maulid Nabi Muhamamd 2

Ribuan orang pun datang untuk mengikuti tradisi Muludan tersebut. Ditemani musik Albanjari, ribuan orang pun bersholat bersama. Hal ini sebagai wujud kecintaan kepada nabi Muhamamd SAW.

Begitu, waktu Mahlul Qiyam dan Albanjari membawakan shalawat nabi, ribuan orang pun siap merebut hadiah yang menggantung diatasnya. Keseruan pun terpecah ketika beberapa diantara mereka harus melompat merebut hadiah dan terjatuh.

"Tradisi ini memang biasa dilakukan di desa-desa, jadi tradisi ini sudah tidak asing lagi, kalau orang Jawa itu senang sekali dengan sesuatu yang sifatnya ramai, artinya tradisi ini untuk mengajak berbahagia bersama, kebahagiaan harus kita rayakan bersama, lebih-lebih ini adalah Maulid Nabi, kelahiran nabi Muhamamad" tutur pria yang biasa dipanggil Kang Aris itu.

Selain itu, ada juga pohon pisang yang diberi uang. Saat pohon pisang tersebut dikeluarkan, masyarakat pun berebut untuk mendapatkan uang, keriuhan kembali terjadi.

perayaan Maulid Nabi Muhamamd 3

"Ada juga tradisi pisang berbuah uang, ini sebagai simbol keberkahan, manusia harus seperti pohon pisang, semuanya harus bermanfaat tidak ada yang tidak bermanfaat, mulai dari buahnya, daunya semua bermanfaat," ungkapnya.

Perayaan Maulid Nabi di Kampung Kalijudantersebut juga dihadiri oleh Anggota DPRD Surabaya, Abdul Ghoni. Abdul Ghoni berpesan bahwa meski sedang bersuka cita di hari kelahiran Nabi, masyarakat harus tetap mematuhi protokol kesehatan.

"Kegiatan ini, saya mendukung dan mengapresiasi, tapi ingat protokol kesehatan harus diperketat lagi, sehingga tak ada gelombang Covid-19 lagi, tapi Amaliyah seperti ini kita mengapresiasi karena mengingatkan kita terhadap perjuangan nabi," ujarnya usai mengikuti perayaan Maulid Nabi Muhammad di Kampung Kalijudan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES