Peristiwa Internasional

Korea Utara Luncurkan Rudal Balistik Jatuhnya di Perairan Jepang

Selasa, 19 Oktober 2021 - 13:22 | 18.97k
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un baru-baru ini bersumpah untuk membangun militer yang tak terkalahkan.(FOTO :BBC/KCNA)
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un baru-baru ini bersumpah untuk membangun militer yang tak terkalahkan.(FOTO :BBC/KCNA)

TIMESINDONESIA, JAKARTAKorea Utara telah menembakkan rudal balistik lagi, satu diantaranya jatuh di perairan lepas pantai Jepang.

Dilansir BBC, peristiwa itu terjadi saat kepala intelijen Korea Selatan, Jepang dan Amerika Serikat dilaporkan bertemu di Seoul untuk membahas soal Korea Utara.

Dalam beberapa pekan terakhir, Korea Utara  telah memulai serangkaian tes yang diklaim sebagai rudal jelajah hipersonik dan jarak jauh, serta senjata anti-pesawat.

Meskipun beberapa dari tes itu melanggar sanksi internasional yang ketat. Korea Utara secara khusus dilarang oleh PBB untuk menguji coba rudal balistik serta senjata nuklir.

Selasa (19/10/2021) hari ini, Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan, satu rudal diluncurkan dari pelabuhan Sinpo, di timur Korea Utara di mana Pyongyang biasanya menempatkan kapal selamnya. Rudal itu kemudian mendarat di Laut Timur, yang juga dikenal sebagai Laut Jepang.

Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida mengatakan ada dua rudal balistik, dan menyebut peluncuran itu "sangat disesalkan".

Rudal KorutKorea Utara telah beberapa kali uji coba meluncurkan rudal. (FOTO: Screenshot BBC)

Korea Utara sedang ngotot dengan uji coba misilnya karena Korea Selatan juga mengembangkan senjatanya sendiri, yang menurut pengamat telah berubah menjadi perlombaan senjata di semenanjung Korea.

Seoul baru-baru ini juga telah meluncurkan rudal dari sebuah kapal selam, dan mengadakan apa yang dikatakan sebagai pameran pertahanan terbesar Korea Selatan minggu ini. Itupun juga akan diikuti dengan peluncuran roket luar angkasanya sendiri.

Korea Utara dan Selatan secara teknis tetap berperang karena Perang Korea, yang membagi semenanjung menjadi dua negara, sejak tahun 1953 dengan keputusan hanya gencatan senjata.

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un pekan lalu mengatakan, bahwa dia tidak ingin perang pecah lagi di semenanjung Kore,  tetapi ia mengatakan negaranya perlu terus mengembangkan senjata untuk pertahanan diri melawan musuh, yaitu Amerika Serikat yang dituduhnya bermusuhan.

Dalam 24 jam terakhir, utusan Amera Serikat untuk Korea Utara, Sung Kim telah menegaskan kembali sikap pemerintahan Biden bahwa pihaknya terbuka untuk bertemu dengan Korea Utara tanpa prasyarat.

Pembicaraan sebelumnya antara Amerika Serikat dan Korea Utara gagal karena ketidaksepakatan mendasar tentang denuklirisasi.

Amerika Serikat ingin Korea Utara menyerahkan senjata nuklirnya sebelum sanksi dilonggarkan, tetapi Korut menolaknya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES