Peristiwa Daerah

Cegah Tragedi Susur Sungai, Bupati Majalengka: Kegiatan di Luar Sekolah Harus Diketahui Dinas

Selasa, 19 Oktober 2021 - 12:52 | 27.47k
Bupati Majalengka, Karna Sobahi mengunjungi rumah duka yang meninggal dunia akibat tragedi susur sungai. (Foto: Diskominfo Majalengka for TIMES Indonesia)
Bupati Majalengka, Karna Sobahi mengunjungi rumah duka yang meninggal dunia akibat tragedi susur sungai. (Foto: Diskominfo Majalengka for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MAJALENGKABupati Majalengka, Karna Sobahi mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya dua pelajar asal Desa Wangkelang, Kecamatan Cingambul dan Desa Sukasari, Kecamatan Cikijing, Kabupaten Majalengka dalam tragedi susur sungai di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.

Sebagai informasi, tragedi susur Sungai Cileueur di Kabupaten Ciamis menewaskan 11 pelajar Madrasah Tsanawiyah Harapan Baru, Ciamis. Dua orang siswa berasal dari Majalengka, Dea Rizki (13) dan Aldo Maulana Majid (13).

Kesedihan orang nomor satu di kota berjuluk Angin tersebut, tampak terlihat saat mengunjungi ke dua rumah duka. Akibat tragedi susur sungai Cileueur di Kabupaten Ciamis tersebut, juga telah menenggelamkan impian Dea Rizki dan Aldo Maulana Majid.

Bahkan, sesekali kedua bola mata Bupati Majalengka tampak berkaca-kaca saat melihat kedua orangtua korban. Harapan kedua orangtua korban pun kandas dan kini hanya dua bilah bambu yang tertanam di sebuah gundukan tanah merah yang menjelma menjadi sebuah nisan.

Beruntung dari tragedi susur Sungai Cileueur di Kabupaten Ciamis tersebut, satu santri lainnya asal Majalengka bernama Faisal Saiful Alip Rahmat (13) selamat. Namun, psikis Faisal saat ini mengalami trauma atas insiden tersebut.

Karna Sobahi 1

Bupati Karna Sobahi menyebutkan, kejadian yang menewaskan dua warga Majalengka di Kabupaten Ciamis tersebut, jangan sampai terulang. Apalagi, sampai terjadi di Kabupaten Majalengka.

Oleh karena itu, pihaknya meminta kepada para sekolah agar melaporkan terlebih dahulu ke Dinas Pendidikan hingga nanti ditindaklanjuti kepada pihak kepolisian.

"Kejadian ini jangan sampai berulang, kegiatan siswa atau ekstrakulikuler di Majalengka agar betul-betul selektif. Minta ke sekolah agar kalau ada kegiatan besar itu lapor ke Dinas Pendidikan, nanti disdik lapor ke kepolisian sehingga bisa ikut mengawasi," katanya, Selasa (19/10/2021)

Menurutnya, kegiatan tersebut berbahaya dan tentu harus disiapkan pembimbing bahkan perlu tim sar atau BPBD. "Jadi ini sesuatu yang harus mendapat perhatian semuanya kalau sudah begini kan kita tinggal memetik pelajaran saja supaya tidak terjadi di Majalengka," jelasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES