Polbangtan Malang Gelorakan Semangat Berbakti pada Negara
TIMESINDONESIA, MALANG – Politeknik Pembangunan Pertanian Malang (Polbangtan Malang) menggelar upacara Hari Kesadaran Nasional (HKSN) di lapangan bundar kampus 1 Bedali Lawang, Senin (18/10/2021). Upacara dilaksanakan secara online dan offline. Untuk upacara secara offline dilaksanakan dengan tetap menerapkan protocol kesehatan sesuai arahan Direktur Polbangtan Malang. Upacara diikuti oleh pegawai dan mahasiswa yang melaksanakan tugas dan belajar secara offline sedangkan yang lainnya mengikuti secara offline.
Bertindak sebagai petugas upacara adalah mahasiswa tingkat 2 Agribisnis Peternakan Polbangtan Malang. Pembina upacara adalah Direktur Polbangtan Malang Dr. Setya Budhi Udrayana, S.Pt, M.Si. Sebelum menyampaikan amanatnya terlebih dahulu, Udrayana melantik dan mengambil sumpah jabatan pengurus Keluarga Besar Mahasiswa (Kabesma) Polbangtan Malang periode 2021-2022.
Udrayana mengatakan,peringatan Hari Kesadaran Nasional dicanangkan untuk mengingatkan agar selalu melakukan instropeksi terhadap apa yang sudah kita berikan kepada Negara. “Apa yang sudah kita berikan kepada Negara dalam menyelesaikan tugas dan fungsi masing-masing. Untuk dosen jelas, untuk pegawai jelas dan untuk mahasiswa jelas. Kalau belum jelas baca lagi peraturan tentang tugas pokok dan fungsi masing-masing,” ujarnya.
Mahasiswa mengikuti upacara Hari Kesadaran Nasional di kampus 1 Polbangtan Malang, Senin (18/10/2021). (FOTO: Polbangtan Malang)
Selanjutnya dia mengatakan, mekanisme pengukuran kinerja akan dilakukan secara individu. Ini artinya akan bisa diukur sumbangsih apa sesuai dengan tugas pokok yang di berikan kepada institusi.
Kepada Kabesma Polbangtan Malang, Udrayana berpesan agar menjadi teladan dan tolok ukur bagi mahasiswa yang lain.
“Apa makna ketika kalian harus mencium merah putih. Bukan sekedar mencium, tetapi di sana ada hikmah bahwa Kabesma berlaku, bertindak menjalankan kegiatan untuk merah putih, tidak untuk siapapun. Untuk bakti kita kepada Negara,” kata dia.
Dalam kesempatan itu, Udrayana menyampaikan arahan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo agar semua bertindak sebagai insan pertanian yang akan menyiapkan pangan. Tidak saja bagi seluruh bangsa Indonesia tetapi disiapkan juga untuk dunia. Karena itu Mentan menginstruksikan harus mengadakan lompatan-lompatan besar. Tentu lompatan itu dilakukan secara terukur.
Mentan juga menginstruksikan agar pada 10 Nopember 2021 tidak ada satu orang pun pejabat yang berada di kantor. Semua harus turun ke lapangan. Mentan menargetkan ada 600 titik yang harus dibuat konsep integrated farming, bekerja sama dengan pemerintah daerah di seluruh kabupaten di Indonesia.
Senada dengan yang disampaikan Mentan SYL, Kepala Badan Pengembangan Penyuluhan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi mengatakan setiap individu harus bekerja maksimal sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing. Mulai dari dosen, guru, widyaiswara, arsiparis, hingga pranata komputer dan lainnya agar menciptakan SDM pertanian yang menghasilkan sumber daya pertanian yang berkualitas. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |