Politik

Gencarkan Pendidikan Politik PUAN Indonesia, Ini Harapan Ketua DPC PDI Perjuangan Tegal

Senin, 18 Oktober 2021 - 20:42 | 40.65k
DPD PDIP Jawa Tengah bersama DPC PDIP Kota dan Kabupaten Tegal Sosilasi PUAN Indonesia di Kabupaten Tegal. (Foto: Dimas Reza Yogatama/ TIMES Indonesia)
DPD PDIP Jawa Tengah bersama DPC PDIP Kota dan Kabupaten Tegal Sosilasi PUAN Indonesia di Kabupaten Tegal. (Foto: Dimas Reza Yogatama/ TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, TEGAL – Sosialisasi Perempuan untuk Anak Negeri (PUAN Indonesia) yang serentak dilakukan atas inisiasi Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) Jawa Tengah dimaksudkan untuk memberikan pendidikan politik pada kader perempuan.

Sebagaimana yang disampaikan oleh Wakil Ketua DPD Jateng, Umi Nok Farkhatun Misbah yang mengungkapkan bahwa butuh sosok perempuan untuk mencapai kuota 30 persen dalam dunia politik di Indonesia.

Menurutnya, DPD PDIP Jawa Tengah intens memotivasi perempuan Indonesia dalam memberikan semangat dan bisa menduduki jabatan penting di dalam politik maupun pemerintahan yang ada di Indonesia.

“Fungsinya apa, yakni untuk menyelesaikan berbagai permasalahan perempuan saat ini di Negara Indonesia,” ungkapnya kepada TIMES Indonesia, Senin (18/10/2021).

Lanjut dia, target kedepan adalah dengan kuota 30 persen keterwakilan perempuan di Indonesia bisa tercapai, tidak hanya wacana saja melainkan akan disupport dari PDIP.

“Saat ini kami hanya melakukan bagaimana nanti perempuan di dunia politik bisa mengambil peran dalam pengambilan kebijakan-kebijakan politik selanjutnya dan betul-betul kami dorong,” bebernya.

Hal yang sama dikatakan Ketua Umum Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Kota Tegal, Edy Suripno. Ia mengatakan, ketika berbicara masalah perempuan pihaknya memiliki kesadaran politik untuk membangun bahwa perempuan mempunyai peran penting.

“Apalagi ketua umum kami, Megawati Soekarno Putri merupakan sosok dan tokoh politik perempuan, Ketua DPR RI ya juga tokoh perempuan pula,” pungkasnya.

Edy Suripno atau yang dikenal Uyip juga menambahkan, hal ini bukan hanya sebatas wacana akan tetapi pihaknya mengemukakan bagaimana perempuan ini memiliki ruang politik untuk ikut serta membangun bangsa dan negara republik Indonesia.

“Intensnya PDIP yang memberikan sosialisasi tersebut mengingatkan bahwa jasa perempuan dalam hal ini Ibu Megawati sangatlah luar biasa. Jadi kecintaan kami kepada Ibu yang diwujudkan secara simbolisasi perempuan itu sama halnya mewujudkan kita mencintai bangsa dan negara,” tambahnya. 

Lebih lanjut Uyip menjelaskan, terkadang kendala tersebut berasal dari maindset orang yang melihat bahwa perempuan hanya dianggap sebelah mata seperti cuma di dapur, di sumur dan di kasur. Namun, dia melihat bahwa pimpinan – pimpinan yang hebat itu berasal dari kasih sayang seorang perempuan atau Ibu.

“Jadi kesempatan inilah politik itu harus dibangun kesetaraanya dengan perempuan, agar mempunyai kebangkitan dalam membiaskan kasih sayangnya kepada masyarakat,” terangnya. 

Sementara, Ketua DPC PDIP Kabupaten Tegal, Rustoyo menjelaskan, periode di Kabupaten Tegal ini sudah dibuktikan dengan 12 kursi yang dimiliki oleh PDIP Kabupaten Tegal dan 50 persennya merupakan sosok perempuan.

“Ternyata perempuan itu hebat, oleh karenanya saya sangat berterima kasih kepada DPD PDIP Jawa Tengah yang sudah berkenan turun di Kabupaten Tegal yang memperjuangkan perempuan yang ada,” jelasnya.

Rustoyo berharap, perempuan harus didorong dikarenakan pergerakan perempuan sangat luar biasa. “Jadi insya Allah mudah-mudahan perempuan semua bergerak, apapun yang terjadi perempuan itu diperjuangkan dan didorong sampai kita lihat nanti pada 2024 mendatang. Karena yang kami lihat pada Kabupaten Tegal sudah mencapai angka 50 persen pada kursi DPRD Kabupaten Tegal,” tutup Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Tegal, Rustoyo. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES