Pendidikan

Program Transportasi Gratis Jadi Berkah Sopir Angkutan Umum di Banyuwangi

Senin, 18 Oktober 2021 - 19:56 | 110.85k
Sopir angkutan umum kota yang tergabung dalam program angkutan gratis Dinas Perhubungan Kabupaten Banyuwangi. (FOTO: Riswan Efendi/TIMES Indonesia)
Sopir angkutan umum kota yang tergabung dalam program angkutan gratis Dinas Perhubungan Kabupaten Banyuwangi. (FOTO: Riswan Efendi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Adanya pelayanan transportasi gratis dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi melalui Dinas Perhubungan (Dishub) membawa berkah tersendiri bagi para sopir angkutan kota (Angkot) di Bumi Blambangan.

Seperti halnya yang dirasakan oleh Margono (55) salah satu sopir angkot asal kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi. Dirinya mengungkapkan setelah adanya pelonggaran pembatasan kegiatan masyarakat, dan diberlakukannya kembali sekolah tatap muka membuat pendapatan mereka mulai naik kembali.

"Penumpang khususnya dari kalangan pelajar mulai mengalami peningkatan. Sekarang sekali jalan sudah bisa membawa 12-15 penumpang pelajar dalam sekali jalan," katanya, Senin (18/10/2021).

Untuk dapat naik angkot secara gratis, kata Margono para penumpang cukup menscan barcode yang tertempel di kaca kendaraan melalui ponsel masing-masing.

"Bagi yang tidak memiliki handphone, saya akan lakukan pendataan secara manual dengan meminta alamat dan nama lengkap penumpang sesuai dengan kartu tanda penduduk (KTP). Nantinya, data diri penumpang itu akan saya kirim melalui smartphone ke situs resmi milik Dishub," jelas Margono.

Angkutan umum Banyuwangi a

Meskipun gratis, para sopir angkot ini tetap bisa mendapatkan upah dari program dishub Kabupaten Banyuwangi sebanyak Rp2 Juta setiap bulannya.

"Sopir angkutan gratis ini kan tergabung dalam satu wadah yakni Koperasi Perjuangan. Setiap harinya kami wajib absen kepada petugas Dishub," ungkap Margono.

Pengawas Angkutan Gratis di Terminal Blambangan pada Dinas Perhubungan (Dishub) Banyuwangi, Slamet Karyadi menyebutkan layanan angkutan gratis untuk umum dan pelajar ini masih beroperasi di wilayah Banyuwangi kota saja.

"Program ini kita berikan untuk mempermudah dan membantu masyarakat serta pelajar yang tidak memiliki kendaraan pribadi. Hal ini juga untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan lalulintas," ucap Slamet.

Lanjutnya, armada angkot yang beroperasi di wilayah kota Kabupaten Banyuwangi sendiri ada 25 unit. Sementara untuk seluruh data sopir, penumpang, jumlah penumpang, maupun titik penjemputan, semuanya akan terlihat di website resmi apelpagidishubbwi.com milik Dishub Banyuwangi.

"Para sopir yang tergabung dalam program ini, dibatasi hanya dua kali jalan, setiap pagi dan siang atau sore hari di jam-jam anak berangkat dan pulang sekolah. Mereka diwajibkan absen setiap harinya di titik-titik yang sudah ditentukan, salah satunya di terminal. Hal ini untuk memantau dan mengawasi kinerja para sopir," cetusnya.

Dishub Kabupaten Banyuwangi berharap dengan adanya program transportasi gratis di Bumi Blambangan ini bisa mempermudah para pelajar dan masyarakat umum dalam beraktivitas sehari-hari. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES