Peristiwa Daerah

Minimalisir Dampak Bencana, Warga Desa Kertajaya Cilacap Ikut Sosialisasi Penanganan Banjir

Senin, 18 Oktober 2021 - 19:24 | 60.89k
Selain mendapatkan paparan, warga peserta sosialisasi cara penanganan bencana juga praktik langsung di lapangan, yakni di sungai. (FOTO: Pendim Cilacap for TIMES Indonesia)
Selain mendapatkan paparan, warga peserta sosialisasi cara penanganan bencana juga praktik langsung di lapangan, yakni di sungai. (FOTO: Pendim Cilacap for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, CILACAP – Bencana banjir dan tanah longsor selalu menghantui warga di kawasan rawan bencana, seperti di Kecamatan Sidareja dan Kecamatan Gandrungmangu, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

Terlebih saat ini sudah memasuki musim penghujan. Untuk itu, warga perlu mengetahui bagaimana cara penanggulangan bencana tersebut.

Koramil 10 Gandrungmangu melalui Babinsa Serda M Sudirman bersama Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) BPBD Sidareja Agus Sudaryanto menggelar pelatihan tanggap bencana banjir bagi masyarakat Desa Kertajaya di balai desa setempat, Senin (18/10/2021).

Suasana-sosialisasi-penanganan-bencana-banjir.jpgSuasana sosialisasi penanganan bencana banjir di Desa Kertajaya. (FOTO: Pendim Cilacap for TIMES Indonesia) 

Kegiatan berupa sosialisasi tentang cara penanggulangan bencana banjir yang disampaikan langsung oleh Agus Sudaryanto, sekaligus praktik langsung di lapangan, yaitu di sungai. 

Hal ini merupakan bagian dari siaga bencana di Cilacap. Menurut Agus, wilayah eks-Distrik Sidareja dikenal sebagai daerah langganan banjir. 

"Tiap tahun, wilayah ini selalu dilanda banjir rendaman. Sehingga masyarakat perlu tahu cara penanggulangan banjir. Kita BPBD telah mempersiapkan keperluan penanganan bencana, seperti karung, bronjong, dan menyiagakan perahu untuk keperluan evakuasi dan sebagainya," kata Agus Sudaryanto.

Sementara-M-Sudirman-menambahkan-Kabupaten-Cilacap.jpg

Sementara M Sudirman menambahkan, Kabupaten Cilacap merupakan kabupaten dengan tingkat risiko bencana paling tinggi di Jawa Tengah, seperti tsunami, tanah longsor, dan banjir. Dan kegiatan sosialisasi ini diharapkan masyarakat menjadi tangguh dalam menghadapi bencana alam.

"Seperti halnya wilayah Kecamatan Kesugihan memiliki potensi bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, angin puting beliung, maupun banjir. Sosialisasi ini tujuannya agar masyarakat siap menghadapi berbagai potensi bencana, tanggap, serta tangguh  menghadapinya," ujarnya.

Dari kegiatan ini pula nantinya tiap desa mempunyai kader-kader tanggap bencana, sehingga bisa menginformasikan kembali kepada masyarakat di lingkungannya.

"Dengan tanggap bencana, diharapkan pada saat terjadi bencana, masyarakat dengan cepat mengevakuasi secara mandiri sehingga mengurangi resiko korban dan dapat meminimalisir kerugian yang diakibatkan oleh bencana," tandasnya dalam sosialisasi di Kabupaten Cilacap. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES