Indonesia Positif

Hadiri MQK di Ponpes Faturrahman, Wali Kota Banjar Ungkap Penyesalannya

Senin, 18 Oktober 2021 - 18:59 | 49.02k
Wali Kota Banjar ungkap penyesalannya saat menghadiri MQK dalam rangka memperingati hari santri di ponpes Faturrahman (Foto: Susi/TIMES Indonesia)
Wali Kota Banjar ungkap penyesalannya saat menghadiri MQK dalam rangka memperingati hari santri di ponpes Faturrahman (Foto: Susi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANJAR – Sebanyak 70 santri lebih dari 37 Pesantren Se-Kota Banjar berlomba untuk menjadi yang terbaik dalam kegiatan Musabaqah Qiroatil Kutub (MQK) Tingkat Kota Banjar Tahun 2021 yang digelar di Pondok Pesantren Fathurohman, Desa Binangun Kecamatan Pataruman dan dibuka secara langsung oleh Wali Kota Banjar, Dr. Hj. Ade Uu Sukaesih,M.Si., Senin (18/10/2021).

Kompetisi Membaca Kitab Kuning ini dilaksanakan selama satu hari dengan diikuti oleh tiga Ketegori yang melombakan Bidang Ilmu Fikih, Ilmu Alat (Nahwu) serta Ilmu Ahlaq.

Ketua Forum Pondok Pesantren Kota Banjar, KH Badar Ismail, menuturkan, Kompetisi ini dilaksanakan demi mencari perwakilan terbaik untuk bertanding di ajang MQK tingkat Provinsi Jawa Barat yang rencananya akan digelar Minggu ke empat Bulan November.

"Kegiatan ini dalam rangka untuk menyambut hari santri Nasional tahun 2021. Sejak hari santri ditetapkan oleh pemerintah sebagai hari nasional, Kota Banjar selalu memperingatinya pada setiap tanggal 22 Oktober," ungkapnya.

Salah satu peserta MQKSalah satu peserta MQK saat tampil di hadapan Wali Kota (foto: Susi /TIMES Indonesia)

Kompetisi Membaca Kitab ini pun disambut baik Wali Kota Banjar, Dr Hj Ade Uu Sukaesih, M.Si yang berharap kegiatan ini selain untuk mengasah kemampuan para santri dalam membaca kitab kuning, juga sekaligus untuk menjaga mata rantai keilmuan tentang Islam.

“Melestarikan kitab kuning berarti menjaga mata rantai keilmuan Islam. Memutuskan mata rantai ini, sama artinya membuang sebagian sejarah inteletual umat. Saya dulu pernah menyesal tidak mendalami kitab kuning, untuk itu saya sangat mengapresiasi para santri yang tekun mempelajari kitab Kuning,” ucap Wali Kota mengungkap penyesalannya.

Wali Kota memaparkan, keberadaan pesantren sangat penting sebagai sarana untuk meningkatkan SDM di Kota Banjar khususnya ilmu agama.

"Kegiatan Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) merupakan sarana yang efektif membentuk generasi islam yang berakhlak serta berkarakter," ucapnya.

Lewat kegiatan MQK ini, Wali Kota Banjar berharap dapat meningkatkan motivasi para santri untuk membaca, mempelajari dan mengkaji kitab kuning. “Sehingga akan terwujud generasi muda yang berakhlak mulia, cerdas, kompetitif, cakap, kreatif dan bertanggungjawab karena di dalam kitab kuning setiap persoalan kehidupan dibahas secara mendetail, di mulai dari hal yang mendasar hingga persoalan prinsipil tentang Islam," pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES