Indonesia Positif

PKM Prodi Akuntansi Unesa Beri Literasi Keuangan Digital untuk Home Industri Gresik

Senin, 18 Oktober 2021 - 18:45 | 55.86k
Proses edukasi serta pendampingan mengenai penyusunan laporan keuangan untuk home industri di Menganti, Gresik (FOTO: Humas Unesa to TIMES Indonesia)
Proses edukasi serta pendampingan mengenai penyusunan laporan keuangan untuk home industri di Menganti, Gresik (FOTO: Humas Unesa to TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, GRESIK – Pinjaman online (pinjol) ilegal semakin meresahkan masyarakat. Untuk mencegah masyarakat terjebak pinjol itu, Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) memberikan edukasi dan pendampingan mengenai penyusunan laporan keuangan sederhana bagi pelaku usaha home industri di Desa Hulaan,Kecamatan Menganti, Gresik, Jawa Timur.

Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan pada hari kamis tanggal 23 September 2021. Tim PKM prodi Akuntansi FEB Unesa terdiri lima anggota. Diantaranya adalah Mariana sebagai Ketua, Susi Handayani (Anggota), Prof. Hariyati (Anggota), Eni Wuryani (Anggota), dan Insyirah Putikadea (Anggota).

Ketua Tim PKM Jurusan Akutansi FEB Unesa, Mariana mengatakan bahwa kondisi masa pandemi ini hampir segala aktivitas sekolah maupun bekerja dikerjakan dari rumah untuk mengurangi pencegahan penyebaran Covid-19.

“Kebiasaan masyarakat selama masa pandemi ini mengalami penurunan, tidak hanya itu tetapi berdampak bagi pelaku usaha home industri yang biasanya membuat nasi bungkus, aneka makanan, lauk, dan kue," ujar Mariana.

Unesa

Namun, kebutuhan hidup sehari-hari harus terpenuhi. Meskipun, kondisi ekonomi di masa pandemi ini mengalami penurunan dan terkadang harus melakukan pinjaman.

“Pinjaman yang tidak sesuai kemampuan, akan menganggu kondisi ekonomi keluarga. Nah, perlu adanya mengedukasi masyarakat agar tidak terjebak dengan pinjaman online yang ilegal," tambah Mariana.

Oleh sebab itu Mariana menegaskan, sudah banyak masyarakat tertipu dengan adanya pinjaman online (pinjol) ilegal.

“Sehingga, masyarakat perlu berikan edukasi dan mengenali ciri-ciri khas pinjol yang ilegal. Di Samping itu, ada beberapa pekerjaan informal seperti pedagang kue di berbagai ruas jalan pun tutup karena berkurangnya atau sepi pembeli”, jelasnya.

Selama ini, khususnya bagi pemilik usaha rumahan memproduksi dan mensuplai nasi bungkus, kue, sayur dan lauk harus berinovasi dalam menjual produknya agar tetap bisa survive.

Penurunan penjualan sehingga perlu inovasi dalam mengelola bisnis di era digital. Maraknya pinjaman online illegal yang merugikan masyarakat, sehingga edukasi untuk meningkatkan literasi keuangan fintech perlu diberikan.

“Pentingnya literasi keuangan pada pinjaman online yang legal serta disiplin mengelola keuangan dengan menyusun laporan keuangan sederhana diharapkan memberikan bekal untuk mengelola usaha lebih baik lagi. Motivasi ini untuk mencari kesempatan bisnis di masa pandemi diharapkan juga bisa membantu ekonomi keluarga,” beber Mariana, Senin (18/10/2021).

Mariana berharap mengenai pemaparan pelaksanaan PKM ini, bisa memambah pengetahuan dan wawasan mengenai literasi keuangan serta menambah kesejahteraan masyarakat yang terdampak Covid-19.

Adanya mitra yang terlibat dalam kegiatan ini adalah pemilik home industri di Desa Hulaan Menganti, Kab. Gresik Jawa Timur. Pemaparan tersebut dilaksanakan  secara hybrid maupun online lewat via Zoom meeting.

“Mitra ini berharap memperoleh ilmu mengenai literasi keuangan, mengelola keuangan usaha, dan pemahaman tentang pinjaman online (fintech) yang sedang marak di era digital ini serta menyusun laporan keuangan sederhana," jelas Mariana.

Selepas penyampaian materi oleh narasumber, home industri tersebut langsung praktik menyusun laporan keuangan sederhana dengan mengikuti worksheet yang telah disediakan.

Salah satunya, membuat pencatatan berbasis kas sederhana bisa membantu masyarakat bagi pelaku usaha home industri ini dengan mengikuti arahan dari tim PKM tersebut.

“Bagi pelaku usaha home industri pencatatan atas kegiatan usaha itu penting dilakukan agar ada pemisahan yang jelas antara keuangan usaha dan keuangan pribadi. Masyarakat dilatih untuk disiplin dalam mencatat pengeluaran atau penerimaan dari kegiatan usahanya,” jelas Mariana.

Mariana berharap ilmu tentang literasi keuangan akan membangun optimisme dan pola pikir yang benar dalam mengelola keuangan dan usaha. “Belajar menyusun laporan keuangan sederhana agar bisa disiplin dalam mengelola keuangan usaha.Tetap bisa menghadapi kondisi apapun  dan tidak terjebak pada pinjaman online ilegal. Pemilik home industri bisa berinovasi untuk tetap survive di masa pandemi,” tutup dosen Unesa tersebut.  (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES