Peristiwa Daerah

Solar Langka di Ngawi, Sopir Truk Hingga Petani Terkena Imbas

Senin, 18 Oktober 2021 - 17:00 | 40.41k
Kelangkaan solar di Ngawi menyebabkan antrean di salah satu SPBU. (Foto: M.Miftakul/TIMES Indonesia)
Kelangkaan solar di Ngawi menyebabkan antrean di salah satu SPBU. (Foto: M.Miftakul/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, NGAWI – Bahan bakar minyak (BBM) jenis solar beberapa waktu ini sulit dicari di Kabupaten Ngawi. Kelangkaan solar terjadi hampir menyeluruh di SPBU seputaran Ngawi. Akibatnya, antrean panjang kendaraan tidak dapat dihindarkan saat pasokan solar tiba. 

Ikut mengantre pun juga tidak menjamin kebagian solar. Tidak jarang sopir harus putar balik, sebab tidak kebagian solar. Seperti kejadian di SPBU di Jalan PB. Soedirman, masuk Kelurahan Margomulyo, Ngawi, pada Senin (18/10/21) pagi. Sejumlah sopir truk harus putar balik untuk mencari solar di SPBU lain. 

“Tidak kebagian solar, telat antrenya, sulit mencari solar sekarang,” kata Supriyanto salah satu sopir truk tangki air kepada TIMES Indonesia, Senin (18/10/21).

solar langka 2Pasokan solar terbatas di sejumlah SPBU. (Foto: M.Miftakul/TIMES Indonesia)

Dia mengungkapkan kelangkaan solar tidak hanya terjadi di SPBU di Ngawi. Sepanjang jalan Blora - Ngawi, dikatakannya antrean solar juga mengular.

Selain pasokan solar yang langka, sejumlah SPBU disebut Supriyanto juga membatasi pembelian. Maksimal pembelian disebut sesuai kebijakan masing-masing pemilik SPBU.

“Variatif, ada yang Rp300 ribu, Rp150 ribu, ada juga yang tidak dibatasi,” akunya.

Kelangkaan solar juga berdampak bagi petani. Sejumlah petani harus merelakan waktu sedari pagi guna mendapatkan solar, bahan bakar mesin disel pompa air sawah.

Salah satunya Joko, petani asal Desa Kerten, Paron, Ngawi yang ditemui di SPBU di jalan Ir. Soekarno, Ngawi. Dia mengaku antre sejak pagi agar kebagian solar. Menurutnya, pasokan solar di SPBU tidak setiap saat ada. Ada waktu-waktu tertentu agar bisa membeli solar. 

solar langka 3Selain pengendara, dampak langkanya solar juga dirasakan petani. (Foto: M.Miftakul/TIMES Indonesia)

“Kalau saya biasanya pagi mulai antre. Tadi hanya boleh beli maksimal Rp300 ribu. Untuk sumur bor, mengairi padi di sawah,” katanya.

Sementara itu, Sugeng salah satu petugas SPBU di Ngawi menyebut, pengurangan jumlah pasokan solar terjadi secara menyeluruh. Itu yang menyebabkan kelangkaan solar di sejumlah SPBU terjadi. 

“Pasokan solar saat ini memang sedang dikurangi dan itu terjadi menyeluruh di SPBU,” ucapnya terkait kelangkaan solar di Ngawi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES