Peristiwa Internasional

Sejarah Hari Ini: 18 Oktober, Thomas Alva Edison Sang Pembawa Terang di Malam Hari

Senin, 18 Oktober 2021 - 14:25 | 58.87k
Thomas Alva Edison, berfoto dengan bola lampu listrik. Penemu asal Amerika Serikat meninggal pada 17 Oktober 1931. (foto: getty image)
Thomas Alva Edison, berfoto dengan bola lampu listrik. Penemu asal Amerika Serikat meninggal pada 17 Oktober 1931. (foto: getty image)

TIMESINDONESIA, JAKARTASejarah hari ini mencatat, penemu asal Amerika, Thomas Alva Edison, yang secara khusus dikenal karena memperkenalkan era listrik modern, meninggal di West Orange, New Jersey pada 18 Oktober 1931. Pada tanggal yang sama, sejarah juga mencatat, peringatan Hari Perpustakaan Sekolah Internasional.

1931: Thomas Alva Edison Meninggal Dunia

Thomas Alva Edison 2Thomas Alva Edison. (foto: getty image)

Thomas Edison, lengkapnya Thomas Alva Edison, lahir 11 Februari 1847, Milan, Ohio, AS. Penemu asal Amerika yang, sendiri atau bersama-sama, memegang rekor dunia 1.093 paten ini meninggal dunia 18 Oktober 1931, West Orange, New Jersey.

Edison adalah penemu yang memulai karirnya pada tahun 1863, pada masa remaja industri telegraf, ketika sebenarnya satu-satunya sumber listrik adalah baterai primitif yang mengeluarkan arus tegangan rendah. Sebelum dia meninggal, pada tahun 1931, dia telah memainkan peran penting dalam memperkenalkan era modern listrik.

Penemuan ini terjadi pada 1879, saat itu, Edison menemukan filamen karbon yang terbakar selama empat puluh jam. Edison menempatkan filamennya dalam bola lampu tanpa oksigen. Edison kemudian mengembangkan desain bohlamnya berdasarkan paten tahun 1875 yang dia beli dari penemu, Henry Woodward, dan Matthew Evans. Pada tahun 1880, bohlamnya bertahan selama 600 jam dan cukup andal untuk dijual, dan menjadikan terang di malam hari.

Mendekati akhir hidupnya, Edison menderita komplikasi diabetes. Saat kematiannya, perusahaan di dunia mematikan lampu guna menghormati penemuannya.

2005: Hari Perpustakaan Sekolah Internasional

Peringatan hari perpustakaan sekolah internasional diinisiasi oleh President International Association of School. Peringatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran minat baca pada masyarakat. Selain itu juga mengingatkan mengenai betapa pentingnya sarana perpustakaan di sekolah-sekolah yang dikenal sebagai gudang ilmu bagi para siswa. Perpustakaan tidak diharuskan menyediakan buku-buku pelajaran dan ilmu pengetahuan. Akan tetapi perpustakaan juga dapat menjadi tempat hiburan namun tetap menambah wawasan. Beberapa contohnya yakni mengadakan rak khusus untuk buku ringan seperti komik dan majalah. Dengan demikian minat baca tidak akan cepat menurun. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES