Peristiwa Nasional

MUI Tolak Wacana Mustafa Kemal Ataturk Sebagai Nama Jalan di Jakarta

Senin, 18 Oktober 2021 - 11:49 | 75.57k
Waketum MUI Anwar Abbas (Foto: mui.or.id)
Waketum MUI Anwar Abbas (Foto: mui.or.id)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Wacana pemberian nama tokoh sekuler Turki, Mustafa Kemal Ataturk sebagai salah satu jalan di Jakarta menuai banyak tanggapan dari berbagai pihak. Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan rencana ini merupakan kerja sama pemerintah Indonesia dan pemerintah Turki.

“Jadi memang ada keinginan dari kita dan pemerintah Turki agar ada nama dari (tokoh) kita di Turki dan nama tokoh dari Turki (di kita),“ ucap Riza dilansir dari detik.com pada Senin (18/10/2021).

Wagub Riza menjelaskan, hal ini dilakukan demi mempererat kerja sama negara Indonesia dengan negara Turki.

“Jadi insyaallah bagian dari kerja sama antara Indonesia dan Turki,“ jelasnya.

MUI Menolak

Menanggapi wacana nama tokoh Turki, Mustafa Kemal Ataturk, dijadikan nama salah satu jalan di DKI Jakarta, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menolak hal tersebut.

“Kalau pemerintah tetap akan mengabadikan namanya menjadi salah satu nama jalan di Ibu Kota Jakarta, hal itu jelas merupakan sebuah tindakan yang tidak baik dan tidak arif, serta jelas-jelas akan menyakiti dan mengundang keresahan di kalangan umat Islam, yang itu jelas tidak kita harapkan,“ ujar Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas dilansir dalam keterangan tertulis, Senin (18/10/2021).

Menurut Anwar Abbas, Mustafa Kemal Ataturk adalah seorang tokoh yang sudah mengacak-acak ajaran Islam. Anwar Abbas menyebut banyak perbuatan Ataturk yang bertentangan dengan ajaran Al-Qur'an dan Assunnah.

“Hal itu dia lakukan adalah karena dia ingin menjadikan Turki menjadi negara maju dengan cara menjauhkan rakyat Turki dari ajaran agama Islam, dan melarang agama Islam dibawa-bawa ke dalam kehidupan publik,“ kata Anwar Abbas.

Anwar Abbas kemudian menyampaikan Ataturk adalah tokoh sekuler yang tak percaya ajaran Islam dapat membawa Turki menjadi negara maju. Anwar Abbas menyebut Ataturk sesat.

“Jadi Mustafa Kemal Ataturk ini adalah seorang tokoh, yang kalau dilihat dari fatwa MUI, adalah orang yang pemikirannya sesat dan menyesatkan. Oleh karena itu, kalau pemerintah Indonesia akan tetap menghormatinya dengan mengabadikan namanya menjadi nama salah satu jalan di Ibu Kota Jakarta, hal demikian jelas akan sangat-sangat menyakiti hati umat Islam,“ tandas Anwar Abbas.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES