Olahraga

Sanksi WADA, Indonesia Tak Bisa Kibarkan Bendera Merah Putih di Thomas Cup 2020 

Minggu, 17 Oktober 2021 - 13:35 | 26.50k
Atlet Indonesia saat bertanding di Piala Thomas Cup 2020 (foto: Dokumen/PBSI)
Atlet Indonesia saat bertanding di Piala Thomas Cup 2020 (foto: Dokumen/PBSI)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kabid Humas dan Media Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Broto Happy memastikan kalau Indonesia tidak bisa mengibarkan bendera merah putih di Thomas Cup 2020.

Menurut Broto, larangan pengibaran bendera Merah Putih ini merupakan dampak dari permasalahan dengan World Anti Doping Agency (WADA). WADA menyebut Indonesia tak patuh dalam program uji tes doping.

Sebelumnya, pada 15 September lalu WADA mengirim surat pada Lembaga Anti-Doping Indonesia (LADI) terkait ketidakpatuhan program uji doping. Mereka juga telah menjelaskan jika Indonesia tidak bisa mengibarkan bendera merah-putih di setiap pertandingan internasional.

"Informasi yang saya dapatkan dari Kabid Luar Negeri PP PBSI, Bambang Roedyanto, infonya memang seperti itu. Jadi tidak ada bendera Merah Putih tetapi diganti logo PBSI," kata Broto Happy di Jakarta, Minggu (17/10/2021).

Selain Indonesia, sejumlah negara sebelumnya juga dikirimi surat dan punya waktu 21 hari untuk memberikan klarifikasi oleh WADA. Indonesia tidak memberikan klarifikasi, seperti halnya Thailand dan Korea Utara. WADA lalu melayangkan surat ancaman sanksi pada 7 Oktober.

Sebagai informasi, sebelumnya Menpora Zainudin Amali bahkan mengaku baru mengetahui kasus ini pada 8 Oktober. Menpora menyebut perubahan struktur kepengurusan LADI jadi salah satu alasan Indonesia telat memberikan klarifikasi.

Menpora sendiri menyebut sudah mengirim surat agar Indonesia tak dijatuhi sanksi. Mereka juga telah melakukan kordinasi internasional dengan pihak WADA. Hingga sampai saat ini jawaban atas surat itu belum dikembalikan ke Indonesia.

"Kalau ke WADA kami sudah kirim surat. Jadi kita berusaha ini akan kita lakukan dengan baik. Mudah-mudahan dengan penjelasan dari kami bisa ada pembicaraan lebih lanjut," pungkas Zainuddin Amali.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES