Peristiwa Daerah Muktamar NU 2021

Muktamar Ke-34 NU Lampung, Gus Wafi: NU itu Bukan One Man One Show

Minggu, 17 Oktober 2021 - 12:10 | 63.51k
Ketua Yayasan Pondok Pesantren (Ponpes) Bahrul Ulum, Tambakberas, Jombang, KH Wafiyul Ahdi saat ditemui di rumahnya dikomplek Ponpes Bahrul Ulum (FOTO: Rohmadi/TIMES Indonesia)
Ketua Yayasan Pondok Pesantren (Ponpes) Bahrul Ulum, Tambakberas, Jombang, KH Wafiyul Ahdi saat ditemui di rumahnya dikomplek Ponpes Bahrul Ulum (FOTO: Rohmadi/TIMES Indonesia)
FOKUS

Muktamar NU 2021

TIMESINDONESIA, JOMBANG – Menjelang Muktamar Ke-34 NU Lampung banyak bermunculan tokoh yang digadang-gandang untuk maju mencalonkan diri menjadi Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Ketua Yayasan Pondok Pesantren (Ponpes) Bahrul Ulum, Tambakberas, Jombang, KH Wafiyul Ahdi mengungkapkan NU itu bukan one man one show karena struktur organisasinya jelas dari pusat hingga wilayah.

"Saya kira orang-orang yang dicalonkan itu orang pilihan. Dan saya rasa setiap pemimpin pasti punya zamannya masing-masing. Saya tidak membicarakan figur, siapapun yang dicalonkan pasti orang pilihan," kata lelaki yang akrab disapa Gus Wafi kepada TIMES Indonesia, Minggu (17/10/2021).

Menurutnya, pelaksanaan Muktamar ke-34 NU Lampung sangat urgent karena akan menentukan masa depan, tidak hanya NU tapi juga Islam di Indonesia. "Jadi saya harap muktamar besok bisa berjalan lancar untuk umat Islam Indonesia," harapnya.

Gus Wafi menjelaskan pelaksanaan muktamar yang sudah tertunda satu tahun ini harus segera dilaksanakan. Sebab jika tidak diselenggarakan maka pengurus di tingkat wilayah akan habis SK nya.

Tantangan NU ke Depan

NU itu akan selalu menghadapai tantangan di setiap zaman. Sekarang tantangan NU semakin berat, kalau dulu dengan Islam radikal, sekarang tantangan itu masih ada. Menghadapi orang-orang yang radikal atau transnasional.

Tak hanya itu, tantangan terberat hari ini masih membumikan Islam yang moderat. Kemudian di perkembangan teknologi dakwah Islam moderat NU masih belum  massif dan juga bagaiman pemahaman Islam aswaja ini bisa disampaikan tersampaikan dengan baik ke generasi muda.Karena generasi muda ini menjadi pasar pemikiran Islam yang berkembang di Indonesia.

"Jadi bagaimana NU membumikan kembali ajaran Islam moderat di Indonesia, karena mereka inilah yang baru tumbuh dan punya corak pemikiran Islam moderat Aswaja," ujarnya.

Pandangan Gus Wafi Tentang Tokoh yang Akan Maju di Muktamar ke-34 Lampung

Banyak tokoh yang layak di dalam NU yang bisa menjadi Ketum PBNU. Salah satunya KH Said Aqiel Siradj yang sudah menjadi Ketum PBNU selama dua periode.

"Kalau sekarang KH Said Aqie Siradj membawa NU di eranya, nantinya terserah di muktamar apakah diizinkan tiga periode atau tidak," tutur Gus Wafi.

Menurutnya, selama kepemimpinan KH Said Aqiel Siradj punya cara yang tegas, apalagi dengan menghadapi orang-orang dengan pemikiran non moderat. "Beliau (KH Said Aqiel Siradj) punya cara untuk mengconter, beliau selalu hadir di saat yang tepat, ketika pemikiran Islam non moderat itu berkembang," tegasnya.

Kemudian satu tokoh yang sangat sering dibicarakan yaitu Yahya Cholil Staquf. Beliau juga merupakan kiai yang karismatik dan menjadi tauladan bagi kaum nahdliyin lainnya.

"Kemudian Kiai Yahya Cholil Staquf, itu kembali ke peserta muktamar saja. Dua duanya kayaknya punya tipikal masing-masing," jelas Gus Wafi mengenai dua tokoh NU yang berpeluang besar menjadi Ketum PBNU.

Seperti yang diketahui, Ponpes Bahrul Ulum Tambakberas Jombang merupakan salah satu empat dari Ponpes terbesar di Jombang. Salah satu pendirinya merupakan KH Abdul Wahab yang merupakan salah satu tokoh pendiri NU bersama KH Bishri Syansuri Ponpes Mambaul Ma'arif Denanyar Jombang dan KH Hasyim Asyari Ponpes Tebuireng Jombang (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES