Peristiwa Daerah Muktamar NU 2021

PWNU Jatim Usung Gus Yahya Jadi Calon Ketum PBNU

Sabtu, 16 Oktober 2021 - 20:25 | 44.65k
 Gus Yahya bersama Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar, Sabtu (16/10/2021). (FOTO: Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Gus Yahya bersama Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar, Sabtu (16/10/2021). (FOTO: Lely Yuana/TIMES Indonesia)
FOKUS

Muktamar NU 2021

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur (PWNU Jatim) menggelar rapat koordinasi konsolidasi organisasi jelang Muktamar ke-34 NU Lampung pada 23-25 Desember 2021 mendatang. 

Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar menegaskan secara kelembagaan organisasi memutuskan mendukung KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya sebagai calon Ketua Umum Pengurus Besar NU (PBNU) periode 2021-2026 dan KH Miftachul Akhyar tetap sebagai Rais Aam PBNU. 

Pertemuan ini sekaligus menindaklanjuti sikap resmi PWNU Jatim pada 12 Oktober 2021 lalu dengan mengundang seluruh cabang. 

KH-Marzuki-Mustamar-2.jpg

Seluruh PCNU se-Jatim, Syuriyah PWNU Jatim dan KH Yahya Cholil Sauf atau Gus Yahya turut hadir dalam agenda tersebut. Namun beberapa cabang absen karena kondisi geografis. Seperti PCNU Bawean dan Kangean. 

"Secara umum sudah semua cabang, cuma karena keadaan yang nggak memungkinkan jarak jauh, ada beberapa yang tidak hadir. Dan isinya tetap sama bahwa PWNU Jatim dan cabang Jatim secara resmi keorganisasian mengusulkan untuk KH Miftachul Akhyar pada posisi Rais Aam PBNU kemudian KH Gus Yahya Cholil Sauf untuk pada posisi calon ketua umum," tegas KH Marzuki, Sabtu (16/10/2021). 

Setelah pertemuan ini, pihaknya bersama seluruh cabang siap mengamankan hasil keputusan tersebut. 

"Jadi bagaimana sekitar 44 cabang di Jatim mulai saat ini sampai hari H itu tetap jalan tidak ada yang mberosot dan seterusnya. Untuk langkah pengamanan tanyanya ke Gus Salam. Sama Gus Salam (KH Abdussalam Sohib) dipesani kiai sebagai ketua tetap fokus," tandas KH Marzuki. 

Menanggapi hasil kesepakatan tersebut, Gus Yahya berterimakasih. Ia menerima keputusan itu sebagai rekomendasi eksplisit dari PWNU Jatim. 

KH-Marzuki-Mustamar-3.jpgSyuriyah PWNU Jatim bersama Gus Yahya usai pertemuan di Kantor PWNU Jatim, Sabtu (16/10/2021).(FOTO: Lely Yuana/TIMES Indonesia) 

"Ini saya kira telah menjadi formasi yang diterima oleh semua pihak di seluruh Indonesia termasuk pengurus-pengurus wilayah dan pengurus-pengurus cabang se-Indonesia," ucapnya. 

Agenda selanjutnya, Gus Yahya akan menyatukan barisan dari seluruh jaringan kepengurusan dari PBNU, PWNU sampai dengan PCNU seluruh Indonesia. 

"Saya kira selanjutnya tinggal bagaimana saya memperjelas tawaran-tawaran yang saya ajukan kepada para pengurus cabang dan pengurus wilayah karena ini bukan hanya soal bagaimana berhasil mendapatkan jabatan sebagai Ketua Umum Tanfidziyah PBNU saja," ucapnya. 

Artinya selain menyatukan suara juga melakukan safari ke Jatim? 

"Ya sebetulnya selamanya itu juga sudah saya lakukan bersama dengan teman-teman yang lain," jawab Gus Yahya. 

Ia menjelaskan, untuk pengamanan konsolidasi akar rumput di Jatim berada di bawah komando KH Abdussalam Sohib. 

"Selama ini Gus Salam aktif memegang konsolidasi yang saya lakukan ke depan ya tinggal melanjutkan saja, memperjelas pada cabang-cabang bagaimana nanti peran cabang-cabang ini ke depan apabila memang pekerjaan sebagai Ketua Umum Tanfidziyah PBNU ini memang diberikan pada saya atau saya diterima sebagai Ketum PBNU," bebernya. 

Selain PWNU Jatim, Gus Yahya juga telah mendapatkan dukungan dari PWNU Jawa Tengah, PWNU Sumatera Selatan, PWNU Sulawesi Selatan, PWNU Sulawesi Tengah, PWNU Gorontalo, PWNU Maluku Utara, PWNU Sulawesi Utara, PWNU Kalimantan Barat, dan PWNU Kalimantan Selatan. 

"Sudah lebih dari 50 persen, mungkin sekarang itu sudah hampir 80 persen," tandasnya. 

"Kami masih terus. Sebetulnya tinggal menjawab pertanyaan-pertanyaan dari wilayah-wilayah cabang-cabang yang saat ini masih ada. Insya Allah kalau sudah dipahami semua, Insya Allah kita akan masuk ke dalam Muktamar ini dengan suasana yang tinggal riang gembira," ungkapnya. 

Gus Yahya sendiri mengaku optimistis. Bagi kakak Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas tersebut, pencalonan Ketum PBNU bukan soal menang kalah semata. 

Namun ia yakin tawaran agenda ia ajukan ini bisa disetujui oleh semua orang, sehingga semuanya siap melakukan, mengeksekusi, mengamalkan agenda-agenda itu saat Muktamar nanti bersama-sama seluruh cabang dan wilayah se-Indonesia. 

Salah satu strategi untuk menguatkan suara antara lain melalui dialog dengan cabang-cabang. 

Sementara di Indonesia, jelas Gus Yahya, NU memiliki 521 cabang, 36 pengurus cabang istimewa di luar negeri, 34 pengurus wilayah dan 1 PBNU. Seluruh outlet tersebut bisa menjadi pusat penyampaian bermacam agenda nasional kepada akar rumput. Baik berupa agenda keagamaan, agenda ekonomi, sosial budaya dan lain sebagainya. 

Seluruh outlet tersebut diharapkan bisa menjadi pusat-pusat pelayanan menyediakan berbagai kebutuhan nyata dari masyarakat di daerah masing-masing tanpa pandang bulu. 

"NU ini harus memberi pelayanan masyarakat, melayani rakyat semuanya secara inklusif, karena kita semua menginginkan penguatan rakyat melalui Nahdlatul Ulama ini," ujarnya. 

"Ini yang nantinya akan kita perjelas kepada cabang-cabang dan Insya Allah dari rancangan-rancangan program yang akan dibahas dalam Muktamar yang akan datang," tambah Gus Yahya. yang akan mencalonkan diri dalam bursa ketua umum PBNU pada Muktamar ke-34 NU Lampung. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES