Kuliner

Laris Manis Penjual Sempolan di Ngawi, Omzet Setengah Juta Sehari

Jumat, 15 Oktober 2021 - 19:21 | 54.00k
Sempolan, jajajan murah meriah yang laris manis di Ngawi. (Foto: M.Miftakul/TIMES Indonesia)
Sempolan, jajajan murah meriah yang laris manis di Ngawi. (Foto: M.Miftakul/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, NGAWI – Jajanan sempolan mungkin sudah tidak asing lagi bagi pecinta kuliner. Makanan yang bertekstur kenyal mirip cilok dan dibalut kocokan telur, lalu digoreng itu rupanya cukup laris manis di Kabupaten Ngawi.

Seperti cerita Suyatno (50), warga Desa Grudo, Kecamatan Ngawi, Ngawi, salah satu penjual sempolan. Di lokasi jualannya, Jl Trunojoyo, Ngawi, sempolan bikinannya selalu laris manis, bahkan pelanggannya harus rela antre demi bisa menikmati kenyal gurihnya sempolan.

“Sudah lima tahun jualan sempolan, dan alhamdulillah selalu ramai,” kata Suyatno kepada TIMES Indonesia, Jumat (15/10/21).

Setiap hari, Suyatno mengaku bisa menjual habis 1.000 tusuk sempolan. Satu tusuk sempolan dia hargai Rp500 rupiah saja. Cukup murah untuk ukuran jajanan saat ini.

Sementara untuk bahan baku sempolan, dalam satu hari, dia membutuhkan 7 kilogram tepung terigu dan kanji, telur 5 kilogram, dan minyak goreng. Dari bahan itu, dia bisa menghasilkan seribuan lebih tusuk sempolan.

“Mulai produksi jam 02:00 WIB pagi. Kalau jualan dari pagi hingga maksimal mau magrib. Omzet Rp500 ribu, sampai Rp600 ribu, sehari,” katanya.

Dari usahanya itu, mantan kuli perantauan di Ibu Kota itu mengaku bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari. Bahkan, dirinya juga bisa menyekolahkan anak-anaknya hingga perguruan tinggi.

“Satu masih SMA, satunya lagi kuliah di Universitas Jember,” ucapnya.

Di lokasi jualannya, pembeli sempolan Suyatno selalu datang silih berganti. Bahkan tidak jarang, pembelinya akan datang dua kali karena ketagihan dengan sempolan bikinan Suyatno.

Seperti Yuni, karyawan swasta di Ngawi yang menjadi salah satu pelanggan sempolan Suyatno. Menurut Yuni, sempolan Suyatno itu enak dan beda dari yang lain.

“Tekstur luarnya kering, krenyes, tapi dalamnya tetap lembut. Enak sih, cukup sering kesini,” testimoninya.

Sempolan Suyatno Ngawi paling enak dimakan saat masih hangat. Teksturnya yang krenyes dan lembut dipadu dengan sambal kacang menambah nikmatnya menyantap jajanan yang murah namun tetap nikmat itu.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES