Olahraga PON XX Papua

Kalahkan Aceh, Papua Rebut Emas Sepak Bola PON XX Papua

Jumat, 15 Oktober 2021 - 06:16 | 65.65k
Para pemain sepak bola Papua saat bertanding di PON XX Papua. (FOTO: Dokumen)
Para pemain sepak bola Papua saat bertanding di PON XX Papua. (FOTO: Dokumen)
FOKUS

PON XX Papua

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Tim sepak bola Papua meraih emas PON XX Papua setelah menang 2-0 atas Aceh, Kamis (14/10/2021) di Stadion Mandala Jayapura.. Kebahagian tim Papua bertambah, setelah Kapten tim Ricky Ricardo Cawor tercatat sebagai top skor.

Pada laga ini, mantan juru gedor Persemi Mimika ini memborong dua gol. Satu lewat titik putih di menit ke-4 setelah terjadi pelanggaran pemain belakang Aceh. Satu lagi lewat sepakan kerasnya dari luar kotak pinalti di menit ke-22, yang memaksa penjaga gawang Chairil Zul memungut bola dari gawangnya.

Tambahan dua gol di partai final ini membuat Ricky mencatatkan 11 gol sekaligus sebagai pencetak gol terbanyak di PON XX Papua. Capaian ini juga menorehkan rekor sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang PON digelar sejak tahun 1948 di Solo. Capaian Ricky melewati seniornya Boaz Solossa pada PON XVI Palembang 2004 dengan 10 gol, dan David Saidui pada PON XII 1993 Jakarta dengan 9 gol. 

Yakin Juara

 Dikutip dari Antara, Ricky Ricardo Cawor mengaku sudah yakin akan mendapatkan medali emas jauh sebelum PON  XX Papua bergulir.

"Sebelum PON bergulir, saya sudah yakin kami akan juara di tanah kami sendiri," kata Ricky Cawor selepas pertandingan.

Pesepak-bola-Papua-Ricky-Ricardo-Cawor.jpgPesepak bola Papua Ricky Ricardo Cawor (10) melakukan selebrasi usai membobol gawang tim Aceh pada babak final Sepak Bola Putra PON Papua di Stadion Mandala, Kota Jayapura, Papua, Kamis (14/10/2021). Papua raih medali emas setelah kalahkan Aceh 2-0 . (FOTO: ANTARA/Zabur Karuru)

Ricky mengaku persiapan panjang yang sudah dilakukan dia dan rekan-rekannya selama dua tahun dan lima bulan terakhir di bawah pelatih kepala Eduard Ivakdalam.

Pemain asal Merauke itu bahkan tak bisa mengingat secara pasti berapa banyak jumlah pertandingan uji coba yang dilakoninya bersama rekan-rekannya dalam tim Papua.

"Yang jelas uji coba itu semua sangat membantu para pemain," kata dia.

Selain itu, Ricky merasa dengan jangka waktu dua tahun lima bulan yang dilewati bersama sangat membantu terciptanya kerekatan di dalam tim Papua.

Kerekatan itu pula memudahkan tugasnya sebagai kapten tim Papua. "Semua pemain di tim Papua ini rendah hati dan saling mengasihi satu sama lain," ucapnya.

Aceh Puas dengan Perak

Sementara itu, pelatih kepala tim sepak bola putra Aceh Fakhri Husaini menyelamati tim Papua yang berhasil meraih medali emas.

"Inilah sepak bola, saya mengucapkan selamat untuk tim Papua, Coach Edu (Eduard Ivakdalam), seluruh staf pelatih dan semua pemain mereka," kata Fakhri selepas pertandingan.

"Mereka salah satu tim yang cukup stabil penampilannya," ujarnya menambahkan.

Pesepak-bola-Papua-Yeter-Amohoso.jpgPesepak bola Papua Yeter Amohoso (kiri) berebut bola dengan pesepak bola Aceh Muhammad Rizky Yusuf (kanan) pada babak final Sepak Bola Putra PON Papua di Stadion Mandala, Kota Jayapura, Papua, Kamis (14/10/2021). (FOTO: ANTARA/Zabur Karuru)

Dalam partai final, Fakhri mengakui pemain-pemainnya sulit keluar dari tekanan setelah terkena hukuman tendangan penalti saat laga belum genap berusia empat menit karena wasit Fariq Hitaba menyatakan Rezal Mursalin melakukan pelanggaran handball di dalam kotak terlarang.

"Saya tidak jelas apakah itu benar penalti ataupun tidak. Tapi apa pun itu, di pertandingan sepenting ini terkena penalti pada menit-menit awal, di tengah semua penonton yang hadir adalah pendukungnya tuan rumah, tentu tidak mudah buat pemain keluar dari situasi tertekan itu," kata dia.

Tekanan itu pula boleh jadi berujung pada gol kedua Papua yang berawal dari kelalaian para pemain Aceh kehilangan bola di area sendiri.

Situasi itu kemudian berhasil dimanfaatkan Ricky Ricardo Cawor yang mencetak gol keduanya dalam final tersebut untuk menggandakan keunggulan.

"Gol kedua juga kesalahan kami sendiri, pemain saya kehilangan di area sendiri, kemudian shooting dari lawan cukup bagus," ucapnya. (*)

"Tapi secara umum saya mengapresiasi perjuangan para pemain. Mereka sudah berjuang sekuat tenaga, dengan masa recovery cuma sehari dan banyak pemain saya juga yang sakit-sakit itu belum bisa tampil optimal juga," tutup Fakhri.

Bagi Fakhri pribadi, perak PON bersama Aceh adalah perbaikan prestasi mengingat pada 2008 silam dia hanya memenangi medali perunggu untuk Kalimantan Timur. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES