Peristiwa Daerah

Situs Batu Cikabuyutan di Pangandaran Hilang

Jumat, 15 Oktober 2021 - 06:03 | 50.33k
Budayawan Pangandaran saat menengok Batu Cikabuyutan di Dusun Binangun Desa Kondangjajar Kecamatan Cijulang Kabupaten Pangandaran (FOTO: Syamsul Ma'arif/TIMES Indonesia)
Budayawan Pangandaran saat menengok Batu Cikabuyutan di Dusun Binangun Desa Kondangjajar Kecamatan Cijulang Kabupaten Pangandaran (FOTO: Syamsul Ma'arif/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PANGANDARANSitus batu Cikabuyutan yang merupakan salah satu peninggalan sejarah di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat menghilang. Situs batu Cikabuyutan yang hilang tersebut semula berada di Dusun Binangun, Desa Kondangjajar, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.

Seorang budayawan Kabupaten Pangandaran Kundil mengatakan, batu Cikabuyutan menyerupai gajah yang terbagi menjadi tiga bagian.

"Ada bagian kepala  bagian badan dan bagian ekor," kata Kundil. Dari tiga bagian batu Cikabuyutan saat ini yang ada hanya bagian kepala saja.

Batu Cikabuyutan ini sudah ada sejak tahun 1800, masyarakat meyakini batu tersebut merupakan salah satu simbol pemberi inpormasi bencana alam.

Batu Cikabuyutan digunakan oleh orang tua terdahulu bernama Aki Geude dan Nini Geude.

"Jika akan terjadi bencana alam, batu Cikabuyutan biasanya berputar dan mengeluarkan dentuman suara yang menggelegar," tambah Kundil.

Kalau batu itu berputar dan mengeluarkan suara mengelegar Aki Geude dan Nini Geude langsung memberi kabar masyarakat akan terjadi bencana alam dan harus berhati-hati.

"Pada tahun 1970 ke tiga batu Cikabuyutan sempat menghilang dan ditemukan oleh Eyang Ajasana namun tidak lama setelah ditemukan kembali menghilang dan pada tahun 1990 ditemukan lagi oleh Abah Asnawi namun ditempat yang berbeda," jelas Kundil.

Abah Asnawi menemukan batu Cikabuyutan di komplek Bandara Udara Nusawiru dan berdasarkan kesepakatan para tokoh akhirnya dikembalikan ke tempat asal.

Kundil menjelaskan, saat ini para tokoh budayawan masih mencari keberadaan sebagian dua batu Cikabuyutan bagian badan dan ekornya. Kundil berpesan, masyarakat yang mengetahui keberadaan dua batu Cikabuyutan untuk berkoordinasi dengannya supaya barang bersejarah tersebut terdata dan tertata sesuai keasliannya .(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES