Peristiwa Internasional

Sejarah Hari Ini: 14 Oktober, Hari Penglihatan Mata Sedunia, 2 Miliar Warga Dunia Alami Gangguan Penglihatan

Kamis, 14 Oktober 2021 - 12:10 | 21.67k
Peringatan Hari Penglihatan Mata Sedunia atau World Sight Day (WSD) yang diperingati setiap Kamis pekan kedua setiap bulan Oktober. Tahun ini Hari Penglihatan Sedunia, jatuh pada Kamis, 14 Oktober 2021. (FOTO: unplas)
Peringatan Hari Penglihatan Mata Sedunia atau World Sight Day (WSD) yang diperingati setiap Kamis pekan kedua setiap bulan Oktober. Tahun ini Hari Penglihatan Sedunia, jatuh pada Kamis, 14 Oktober 2021. (FOTO: unplas)

TIMESINDONESIA, JAKARTASejarah hari ini mengulas peringatan Hari Penglihatan Mata Sedunia atau World Sight Day (WSD) yang diperingati setiap Kamis pekan kedua setiap bulan Oktober. Tahun ini Hari Penglihatan Sedunia, jatuh pada Kamis, 14 Oktober 2021. Gangguan penglihatan masih menjadi permasalahan utama di dunia. Berdasar World Report on Vision tahun 2019 diperkirakan secara global terdapat kurang lebih 2,2 miliar penduduk yang mengalami gangguan penglihatan dan/atau kebutaan.

Dikutip dari siaran pers Kementerian Kesehatan, Kamis (14/10/2021) peringatan tahun ini mengusung tema global “Love Your Eyes” dengan tema-nasional “Sayangi Mata Kita”.

Kacatama-Mata.jpg

Kemenkes menulis, peringatan ini diharapkan meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap pentingnya menjaga kesehatan mata, dan mencegah gangguan penglihatan. Termasuk melakukan deteksi dini gangguan penglihatan pada keluarga secara sederhana di rumah.

Tidak hanya itu, masyarakat juga diminta untuk meningkatkan kesadaran terhadap efek pajanan radiasi gadget/elektronik yang terlalu lama atau terlalu dini pada anak.

Katarak

Plt. Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kemenkes dr. Maxi Rein Rondonuwu mengatakan gangguan penglihatan masih menjadi permasalahan utama di Indonesia. Sebagian besar gangguan penglihatan tersebut diakibatkan oleh katarak.

“Berdasarkan data nasional Survei Kebutaan Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB) tahun 2014 – 2016 Kemenkes, dengan sasaran populasi usia 50 tahun ke atas diketahui bahwa angka kebutaan mencapai 3% dan katarak merupakan penyebab kebutaan tertinggi (81%),” katanya pada konferensi pers terkait Hari Penglihatan Sedunia secara virtual.

Perwakilan dari Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) dr. Aldiana Halim mengatakan di Indonesia dengan populasi pada tahun 2017 terdapat 8 juta orang dengan gangguan penglihatan. Sebanyak 1,6 juta orang buta ditambah dengan 6,4 juta orang dengan gangguan penglihatan sedang dan berat.

Dari jumlah tersebut sebanyak 81,2% gangguan penglihatan disebabkan oleh katarak. Penyebab lainnya adalah refraksi atau glaukoma, atau kelainan mata hal-hal lainnya seperti kelainan refraksi, glaukoma atau kelainan mata yang berhubungan dengan diabetes.

Orang dengan katarak ini, lanjut Aldiana treatment-nya cukup efektif kalau dia dioperasi dan tidak ada komplikasi lain, dan kemungkinan mereka bisa melihat kembali itu sangat besar.

“Kalau seandainya katarak 81,2% setengahnya bisa kita tangani, nanti prevalensi gangguan penglihatan akan turun secara signifikan,” tambah Aldiana.

Gangguan penglihatan tidak hanya berpengaruh kepada penglihatan tetapi berpengaruh kepada seluruh aspek kehidupan penderitanya. Jadi gangguan penglihatan itu berpengaruh terhadap kualitas hidup orang yang menderitanya.

Beberapa konsekuensi dari hilangnya penglihatan berpengaruh kepada fisik, mental, kepuasan hidup, mobilitas, ketergantungan, pendidikan. Orang dengan gangguan penglihatan juga memperberat penyakit kronis yang sedang diderita. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES