Indonesia Positif

Danpussenarmed Pimpin Langsung Latihan Menembak Senjata Berat Menarmed 2 Kostrad

Kamis, 14 Oktober 2021 - 21:45 | 39.32k
Danpussenarmed, Mayjen TNI Totok Imam Santoso saat memimpin latihan menembak senjata berat Menarmed 2 Kostrad. (Foto: Dok. Menarmed 2 Kostrad/TIMES Indonesia)
Danpussenarmed, Mayjen TNI Totok Imam Santoso saat memimpin latihan menembak senjata berat Menarmed 2 Kostrad. (Foto: Dok. Menarmed 2 Kostrad/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Resimen Armed 2 Kostrad (Menarmed 2 Kostrad) laksanakan kegiatan latihan menembak senjata berat terintegrasi yang bertempat di Puslatpur Marinir 5 Baluran, Situbondo, Jawa Timur pada Rabu (13/10/2021) kemarin.

Dalam kegiatan latihan tersebut dipimpin langsung oleh Komandan Pusat Kesenjataan Artileri Meda Kodiklatad (Danpussenarmed), Mayjen TNI Totok Imam Santoso dan Pangdivif 2 Kostrad Mayjen TNI Andi Muhammad selaku pimpinan umum latihan.

Danpussenarmed, Mayjen TNI Totok Imam Santoso mengatakan, latihan ini dilakukan sebagai rencana TNI kedepan terkait pengembangan alutsista dan kesiapan para prajurit.

Terlebih, saat ini juga tengah bekerjasama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) dalam pengembangan sistem radar untuk mendukung tupoksi TNI AD.

Danpussenarmed 2Suasana latihan menembak yang dilakukan Menarmed 2 Kostrad. (Foto: Dok. Menarmed 2 Kostrad/TIMES Indonesia)

"Karena alutsista yang dimiliki oleh satuan jajaran Resimen Armed 2 Kostrad telah dilengkapi dengan sistem komputerize yang canggih dan modern. Adapun radar tersebut berfungsi mendeteksi kedudukan musuh melalui suara ledakan amunisi," ujar Mayjen TNI Totok Imam Santoso.

Perlu diketahui, dalam kegiatan latihan tersebut juga diikuti oleh 3 Satuan Batalyon Artileri Medan, yakni Yonarmed 1/Ajusta Yudha, Yonarmed 11/Guntur Geni dan Yonarmed 12/Angicipi Yudha yang memiliki alutsista berbeda setiap satuannya.

Adapun juga alutsista yang dipakai pada kegiatan latihan tersebut, yakni 1 Baterai MLRS ASTROS II MK 6 (Yonarmed 1), 1 Baterai Meriam 76 mm/GN (Yonarmed 11) dan 1 Baterai Meriam 155 mm GS/Caesar (Yonarmed 12) dengan jarak tembak maksimal munisi roket astros sejahu 300 km. Namun, yang ditembakkan dalam kegiatan latihan kali ini adalah 10 km.

"Pada beberapa faktor yang paling utama adalah faktor keselataman dan keamanan baik personel maupun materil. Lalu juga ditengah pandemi ini kita harus tetap mematuhi prokes (protokol kesehatan) salah satunya dengan penggunaan masker di setiap kegiatannya," ungkap orang nomor satu di Corps baret coklat.

Sementara itu, Pangdivif 2 Kostrad, Mayjen TNI Andi Muhammad menyebutkan bahwa kegiatan latihan kali ini dilakukan guna mengasah keterampilan para prajurit dalam mengoperasikan alutsista yang dimiliki oleh masing-masing satuan Armed TNI AD.

Oleh karena itu, prajurit Armed TNI AD senantiasa selalu siap apabila negara membutuhkan kekuatan Armed TNI AD kapanpun dan dimanapun.

"Latihan menembak senjata berat terintegrasi kali ini dapat menjadi tolak ukur kemampuan diri prajurit Menarmed 2 Kostrad dalam melaksanakan tugas pokok dan tanggung jawab sebagai prajurit. Jadi disamping mengasah keterampilan dibidang alutsista, prajurit Armed juga dituntut mampu mengoperasionalkan komputer, karena dihadapkan pada sistem penembakan alutsista yang serba komputerisasi," pungkasnya.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES