Indonesia Positif

Hadirkan Dua Profesor, POP YSMI Latih Guru Mahir Riset

Kamis, 14 Oktober 2021 - 20:13 | 26.03k
Ketua Umum YSMI Heni Purwono ditemui saat menyerahkan dua bukunya ke Perpustakaan Daerah Banjarnegara. (FOTO : YSMI for TIMES Indonesia)
Ketua Umum YSMI Heni Purwono ditemui saat menyerahkan dua bukunya ke Perpustakaan Daerah Banjarnegara. (FOTO : YSMI for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANJARNEGARA – Guna melatih guru SMP untuk dapat melakukan riset, Program Organisasi Penggerak (POP), Yayasan Sahaby Muda Indonesia (YSMI) akan menghadirkan dua profesor dalam Pelatihan Daring POP besok, Jumat (15/10/2021) menggunakan platform zoom.

Keduanya yaitu Prof Purnawan Basundoro yang merupakan Dekan Fakultas Ilmu Budaya Univeristas Airlangga Surabaya dan juga guru besar Sejarah Kota Unair dan Sugeng Priyadi, guru besar Sejarah Naskah Kuno dari Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

Prof Purnawan akan mengulik materi tentang riset dan publikasi sejarah, sementara Prof Sugeng akan fokus memberikan materi tentang pemanfaatan sumber lokal dalam riset sejarah dan budaya.

Ketua Umum YSMI Heni Purwono ditemui saat menyerahkan dua bukunya ke Perpustakaan Daerah Banjarnegara, Kamis (14/10/2021) mengatakan, ia ingin agar para guru sasaran POP mampu membuat riset berbasis kearifan lokal.

"Saya berharap, nanti Perpusda Banjarnegara dipenuhi dengan buku-buku karya para guru di Banjarnegara. Karenanya saya mencoba mengawali untuk memberi contoh," jelas Heni.

Nantinya, tambah Heni, setelah POP dijalankan harapannya, para guru bisa menghasilkan karya literasi yang berkualitas. Karenanya, dalam POP yang YSMI jalankan, pihaknya akan menghadirkan para pakar yang benar-benar ahli di bidangnya.

"Kebetulan Prof Purnawan orang asli Banjarnegara. Prof Sugeng juga ahlinya sejarah dan budaya Banyumas. Pasti pelatihan daring ini akan sangat menarik," tandas Heni Purwono, Ketua Umum YSMI.

Sementara, dalam pelatihan POP tersebut, YSMI akan melatih 20 sekolah sasaran di Kabupaten Banjarnegara dengan rincian masing-masing sekolah terdiri dari dua guru dan satu kepala sekolah.

Mereka akan dilatih selama tiga tahun dalam upaya meningkatkan literasi, numerasi dan juga karakter siswa.

POP ini merupakan program Mendikbudristek Nadiem Makarim, yang merupakan episode ke empat Merdeka Belajar. YSMI beserta ratusan Ormas lain bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan diajak bergotong royong melakukan transformasi pendidikan di Indonesia. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES