Peristiwa Daerah

Alsintan Modern Budi Daya Kentang di Banjarnegara Mulai Digunakan

Kamis, 14 Oktober 2021 - 19:33 | 76.42k
Ujicoba alsintan modern pengembangan budi daya kentang Desa Sumberjo, Batur, Banjarnegara. (FOTO: Kominfo for TIMES Indonesia)
Ujicoba alsintan modern pengembangan budi daya kentang Desa Sumberjo, Batur, Banjarnegara. (FOTO: Kominfo for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANJARNEGARA – Alat dan mesin pertanian (alsintan) modern untuk pengembangan budi daya kentang sudah mulai digunakan di Banjarnegara Jawa Tengah. Hal ini ditandai dengan uji coba uji coba alsintan modern di Desa Sumberejo, Kecamatan Batur, Kamis (14/10/2021).

Kepala Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian (BBP Mektan) Kementerian Pertanian RI, Agung Prabowo menyampaikan Kabupaten Banjarnegara masih dalam taraf teknologi 2.0 di bidang pertanian.

Mulai digunakannya alsintan yang canggih untuk pertanian kentang di Banjarnegara, katanya menjadi salah satu bentuk perubahan pola budi daya kentang dengan menggunakan mekanisasi modern.

alsintan modern 2

"Kementan RI memilih Banjarnegara untuk mefasilitasi pengembangan budi daya kentang modern karena produksi kentang di sini merupakan peringkat pertama di Jawa tengah dan nomor dua se Indonesia," katanya saat uji coba alsintan modern di Desa Sumberejo, Kecamatan Batur.

Menurutnya, dalam memperkenalkan teknologi pertanian tentu terjadi perubahan pola pikir, terutama bagi para petani yang telah lama berkecimpung dengan menggunakan alat pertanian manual.

Oleh karena itu, diperlukan sosialisasi, pembinaan serta pelatihan agar para petani bisa beradaptasi dengan perubahan yang terjadi.

Lebih lanjut dia megatakan, beberapa alat pertanian yang difasilitasi oleh Kementan RI untuk Banjarnegara antara lain, alat pembuat guludan tanah, alat penanam benih kentang, alat pemanen kentang, alat pembuat lubang tanam, alat pengangkut hasil panen.

Untuk alat menggulud tanah mampu mengolah gulutan tanah hanya dalam waktu 4 jam, yang biasanaya jika dilakukan manual bisa sehari lebih. Kemudian alat menanam benih kentang dengan kapasitas 4,5 jam per hektare dan alat panen yang kapasitasnya 1 jam perhektare dengan dua operator.

"Harapan kami dengan adanya adanya teknologi sepertti alsintan modern maka petani akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar, produktivitas yang meningkat dan efisiensi biaya serta waktu," ungkapnya. 

Plh Bupati Banjarnegara, Syamsudin menuturkan, komoditas kentang di Banjarnegara memiliki potensi luas tanah 7000 hektare. Ini menjadikan Kabupaten Banjarnegara memiliki produksi kentang yang tinggi.

"Untuk mendukung hal tersebut, maka diperlukan teknologi pertanian modern untuk budidaya tanaman  kentang dari hulu sampai ke hilir," katanya.

Dia berharap potensi tanaman kentang di Banjarnegara menjadi pertanian yang modern dan teritegrasi sehingga bisa berdampak terhadap peningkatan ekonomi di tigkat petani.

Di sisi lain, pembanguan yang selama ini sudah dilakukan adalah pembangunan infrastruktur yang sangat dibutuhkan untuk kelancaran sektor ekonomi. Salah satunya sektor pertanian dalam transportasi hasil panen serta kelancaran untuk mencukupi sarana pendukung seperti pupuk dan obat pertanian.

"Pembanguanan infrastruksur yang baik akan mendongkrak kesejahteraan masyarakat," pungkas H Syamsudin, PLh Bupati Banjarnegara saat ujicoba alsintan modern untuk budi daya kentang(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES