Peristiwa Daerah

BAZNAS dan Unej Kampus Bondowoso Bentuk Kampung Zakat, Ini Konsepnya

Kamis, 14 Oktober 2021 - 19:24 | 37.12k
MoU antara Unej Kampus Bondowoso dan BAZNAS dalam pembentukan Kampung Zakat (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia).
MoU antara Unej Kampus Bondowoso dan BAZNAS dalam pembentukan Kampung Zakat (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia).

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Bondowoso dan Universitas Jember (Unej) kampus Bondowoso bekerja sama membentuk Kampung Zakat

BAZNAS dan Unej menandatangani MoU kerjasama, di Ruang Kuliah 9 Unej Kampus Bondowoso, Kamis (14/10/2021). 

Pengelola Unej Kampus Bondowoso, Fathorrozi mengatakan, pihaknya melibatkan peternak agar mereka menjadi peternak maju dan sejahtera. 

Sehingga yang dulunya menjadi penerima infaq atau mustahiq, ke depan diharapkan bisa menjadi muzakki atau orang yang berhak berzakat. 

"Adapun model kegiatannya yakni dengan membantu permodalan para peternak yang dilakukan oleh Baznas. Sedangkan Unej Kampus Bondowoso membantu dari sisi edukasi dan manajemennya," paparnya.

Bantuan dari Baznas berupa kambing, sementara pendampingan manajemennya dari Unej dan kandangnya dari tokoh masyarakat. 

Menurutnya, ada dua doktor ahli peternakan sekaligus dosen di program studi (Prodi) Peternakan Unej yang akan mendampingi mereka.

"Mereka berdua akan turun secara berkala ke Kampung Zakat, memberikan edukasi dan pengarahan kepada para peternak," paparnya.

Para peternak akan diajarkan menjaga kualitas ternak, penyortiran ternak yang dibeli, diseminasi teknologi peternakan, penjualan hasil ternak dan sebagainya. "Iya kita juga libatkan mahasiswa," imbuhnya. 

Sementara Ketua Baznas Bondowoso, KH. Junaedi Mu'thi mengatakan, bantuan permodalan ini merupakan zakat produktif yang diberikan dalam bentuk 60 ekor kambing atau sekitar Rp 75 juta 

"Kambingnya kita serahkan kepada peternak sekitar 10 orang," paparnya saat dikonfirmasi. 

Menurutnya, puluhan ekor itu sudah menjadi hak milik syirkah atau kelompok ternak yang ada di Desa Sulek. Yakni Kelompok Ternak Berkah. 

Pihaknya hanya bertugas memantau agar kemudian tidak dijual saat baru saja diterima. Sementara untuk mempermudah pemantauan kambing itu. Pihaknya menggandeng tokoh masyarakat yang berkenan untuk memberikan lahannya untuk dijadikan kandang koloni. 

"Kita bantu manajemennya supaya tak sampai dijual. Makanya salah satunya, penempataannya dikumpulkan dalam satu tempat," ujarnya. 

Ia mengaku bahwa ini merupakan percobaan pertama membagikan zakat produktif dengan model Kampung Zakat. Jika nanti berhasil, bukan tidak mungkin akan ada Kampung Zakat lainnya. 

Latar belakang realisasi Kampung Zakat ini kata dia, karena selama ini bantuan zakat produktif adalah berupa alat produksi seperti mesin jahit, mesin giling tepung, gerobak. Akan tetapi untuk evaluasinya seringkali sulit. 

"Kami berharap dengan adanya Kampung Zakat ini, banyak penerima zakat di Bondowoso yang sebelumnya menerima kemudian bisa menjadi pemberi zakat," harapnya.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES