TIMESINDONESIA, SURABAYA – XKepala Dinas Kesehatan Jawa Timur, dr Erwin Astha mengatakan bahwa vaksinasi pelajar usia 12 sampai 17 tahun di Jawa Timur masih rendah. Vaksinasi dosis pertama baru 11,64 persen, sementara dosis kedua hanya 9,07 persen.
Padahal komunitas pelajar dinilai dapat menambah jumlah penerima vaksin di Jawa Timur. Hal ini mengingat jumlah pelajar di Jatim cukup banyak.
Kata dr Erwin, rendahnya vaksinasi pelajar ini terkendala stok vaksin. Hal tersebut karena jenis vaksin yang diberikan kepada pelajar adalah
Sinovac.
"Strategi kita dengan vaksin yang datang itu perlu perjuangan. karena untuk remaja, Sinovac yang dioptimalkan," ujar dr Erwin, Kamis (14/10/2021).
Sementara pemerintah pusat masih mendistribusikan jenis vaksin, AstraZeneca, Pfizer, Moderda dan Sinopharm ke Jatim. Sehingga ketika Sinovac datang, maka pihaknya pun akan mengutamakan pemberian vaksin kepada pelajar.
"Jadi kita berbagi isu dengan Dispendik. kalau ada Sinovac kita utamakan pelajar," terangnya.
Vaksin bagi pelajar memang dibutuhkan di masa Pembelajaran Tatap Muka (PTM) ini. Sebelumnya, terdapat 13 pasien Covid-19 berusia sekolah yang dirawat di Hotel Asrama Haji Surabaya. Hingga hari ini, total pelajar yang telah Tervaksin sebanyak 417.588 orang. Sementara dosis 2 sebanyak 325.429.
Meski demikian pihaknya optimis Herd Immunity di Jatim akan bisa tercapai pada Desember 2021 mendatang. Sehingga strategi yang ia lakukan yakni dengan melakukan edukasi menyeluruh pada pelajar dan masyarakat. "Kami terus edukasi masyarakat supaya mau dan segera vaksin," tandasnya tentang vaksinasi pelajar.
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
| Editor | : Irfan Anshori |
| Publisher | : Rizal Dani |
