Pemerintahan

Transportasi Terintegrasi, Inovasi Anies Baswedan yang Sulit Dibayangkan

Kamis, 14 Oktober 2021 - 17:07 | 120.98k
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (Pemrov DKI Jakarta)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (Pemrov DKI Jakarta)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Tingginya mobilisasi para pengguna jasa transportasi umum di DKI Jakarta, mengharuskan sebagian besar warga untuk berpindah dari satu moda ke moda transportasi umum lainnya. Kenyataan ini rupanya dipahami betul Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dalam menata moda transportasi umum yang terintegrasi di Ibu Kota.

Selain Transjakarta, sejumlah moda transportasi umum untuk memobilisasi penumpang di masa depan juga telah diresmikan, seperti MRT Jakarta, LRT Jakarta, bahkan kereta bandara yang menghubungkan stasiun ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Pemerintah Pusat bersama pemangku kepentingan lainnya, seperti BUMD, BUMN, dan swasta, terus berupaya mewujudkan sistem transportasi yang terintegrasi yang efektif, nyaman dan aman.

Integrasi antarmoda itu dimulai dari penataan infrastruktur di sejumlah kawasan stasiun kereta commuterline, halte busway yang dibuat nyaman serta ramah kaum disabilitas, revitalisasi jembatan penyeberangan orang (JPO) hingga pembangunan jembatan penyeberangan multiguna (JPM). Penataan trotoar juga mejadi bagian proyek ini.

Perusahaan patungan antara PT MRT Jakarta (Perseroda) dan PT Kereta Api Indonesia (Persero), yakni PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek (MITJ), ditugaskan untuk melakukan penataan sejumlah stasiun yang dibagi dalam dua tahap.

Penataan tahap pertama dilakukan di Stasiun Juanda, Pasar Senen, Tanah Abang, dan Sudirman, yang diresmikan pada 17 Juni 2020, sedangkan pada tahap dua, dilakukan di Stasiun Tebet, Palmerah, Gondangdia, Manggarai, dan Jakarta Kota.

Penataan dua stasiun di antaranya, Stasiun Tebet dan Stasiun Palmerah telah rampung dikerjakan. Sedangkan di Stasiun Manggarai baru mencapai 95 persen dan Stasiun Gondangdia mencapai 69 persen. Penataan kedua stasiun tersebut ditargetkan dapat rampung tahun ini, sedangkan penataan di Stasiun Jakarta Kota selesai pada 2022.

Selain penataan stasiun, PT MITJ juga ditugaskan melakukan pembangunan JPM dan revitalisasi Stasiun Sudirman. JPM yang nantinya menjadi tempat bertemunya pengguna dari berbagai moda transportasi ini ditargetkan dapat beroperasi pada Juni 2022, bersamaan dengan rencana beroperasinya LRT Jabodebek.

Sementara, PT MRT Jakarta ditugaskan melakukan pembangunan Simpang Temu atau Transport Hub Dukuh Atas yang berlokasi di lahan bekas Pasar Blora, Menteng, Jakarta Pusat. Peresmiannya sudah dilakukam Gubernur Anies pada Rabu, 13 Oktober 2021.

PT MRT Jakarta dalam menjalankan proyek pebangunan ini berkolaborasi dengan Perumda Pasar Jaya, PT Pembangunan (Persero) dan para pemangku kepentingan laim. Seperti dilansir dari ppid.jakarta.go.id, Simpang Temu merupakan simbol dari tempat bertemunya banyak moda transportasi.

"Pembangunan kawasan ini diharapkan bisa mencerminkan orientasi masa depan, yang diharapkan menjadi pemicu regenerasi perkotaan, sehingga Jakarta sejajar dengan kota-kota besar lain di dunia dan sebagai perwujudan dari liveable city. Titik ini di kawasan Dukuh Atas menjadi kawasan pertama, di mana kita lakukan pembangunan dengan konsep berorientasi transit," ujar Anies saat peresmian.

Desain Simpang Temu Dukuh Atas yang pembangunannya ditargetka rampung April 2023 ini merupakan hasil dari sayembara di mana karya tersebut berorientasi pada pejalan kaki, pengguna sepeda, serta ruang terbuka publik yang dapat digunakan masyarakat beraktivitas.

Simpang Temu Dukuh Atas akan dibangun di atas tanah seluas 3.129 meter persegi berdasarkan sertifikat lahan, yang akan digunakan untuk pembangunan sekitar 2.445 meter persegi pada lahan Perumda Pasar Jaya. Kemudian, PT MRT Jakarta akan melakukan skema sewa lahan.

Gubernur Anies berharap pembangunan ini bisa menjadi momentum perubahan sistem transportasi Jakarta, dari Car Oriented menjadi Public Transport Oriented. Sehingga, warga Jakarta memiliki kemudahan mengakses transportasi publik baik segi fasilitas maupun biaya.
 
Sistem Ticketing

Selain penataan infrastruktur, sistem transportasi terintegrasi juga melakukan penataan pada sistem pembayaran atau "ticketing".  Kolaborasi perusahaan transportasi milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yakni, PT MRT Jakarta, PT Transjakarta, PT Jakarta Propertindo (Jakpro), dan PT MITJ, membentuk perusahaan patungan di bidang sistem pembayaran, yakni PT JakLingko Indonesia.

PT JakLingko Indonesia, telah mencanangkan dimulainya fase pertama integrasi antarmoda di ibu kota melalui kartu (smart card) dan aplikasi (super apps) pada 29 September 2021, bersamaan dengan peresmian penataan kawasan Stasiun Tebet.

JakLingko terus melakukan perluasan uji coba di seluruh stasiun dan halte transportasi antarmoda, yakni kereta Commuterline, TransJakarta, MRT Jakarta, LRT Jakarta, dan kereta bandara.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjanjikan sistem integrasi transportasi di bawah jaringan PT JakLingko Indonesia ini memberikan tarif yang berkeadilan bagi warga di Ibu Kota.

"Sistem 'super apps' dan 'ticketing' ini bukan hanya lebih nyaman, tapi juga lebih berkeadilan, karena jika sudah selesai, akan memberikan harga berbeda dengan penumpang yang berbeda," kata Anies saat peresmian penataan Stasiun Tebet di Jakarta Selatan, Rabu, 29 September 2021.

Sedangan fase kedua, pengguna jasa transportasi akan diterapkan tarif terintegrasi antarmoda yang lebih terjangkau. Pada tahap ini pula, JakLingko menggandeng sejumlah perusahaan untuk membangun ekosistem transportasi umum seperti ojek dan taksi daring serta sektor pariwisata hingga kuliner.

Apresiasi Terhadap Inovasi Gubernur Anies

Inovasi Gubernur Anies dalam menata sektor mode transportasi umum di Jakarta mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk DPR RI. Menurut Anggota Komisi IX DPR Kurniasih Mufidayati, penataan transportasi terintegrasi ini bakal berdampak langsung dalam beragam aspek termasuk perekonomian.

Terlebih, kata dia, inovasi ini telah mengantarkan kota Jakarta sebagai periah penghargaan peringkat 1 Sustainable Tranportation Award (STA) 2021. Penghargaan ini sekaligus menjadikan Jakarta sebagai kota pertama di Asia Tenggara yang memenangkan STA.

"Penghargaan ini merupakan buah dari kerja keras Pemprov DKI Jakarta dalam membenahi transportasi di Jakarta dalam beberapa tahun terakhir, khususnya program integrasi antarmoda transportasi publik," ucap Kurniasih dikutip dari Republika, Kamis, 14 Oktober 2021.

Penghargaan STA 2021 ini sekaligus menjadi bukti bahwa kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan berhasil mengintegrasikan berbagai moda transportasi umum, terutama dalam integrasi pembayaran maupun konektivitas antarmoda yang sebelumnya sulit dibayangkan. Inovasi ini sangat membatu pengguna transportasi publik, bahkan juga meringankan dari sisi biaya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES