Peristiwa Daerah

Kemenkop UKM RI: Pendidikan dan Pengenalan Kewirausahaan Harus Dilakukan Sejak Dini

Kamis, 14 Oktober 2021 - 17:44 | 47.02k
Asisten Deputi Konsultasi Bisnis dan Pendampingan Kemenkop dan UKM RI, Destri Anna Sari, S.H ketika menjadi narasumber Growth Fest UII 2021 (FOTO: Humas UII fir TIMES Indonesia)
Asisten Deputi Konsultasi Bisnis dan Pendampingan Kemenkop dan UKM RI, Destri Anna Sari, S.H ketika menjadi narasumber Growth Fest UII 2021 (FOTO: Humas UII fir TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Asisten Deputi Konsultasi Bisnis dan Pendampingan Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM RI), Destri Anna Sari, S.H hadir dalam kegiatan Growth Fest UII 2021 bertema 'Scaling Deep to Scaling Up'.

Di acara itu, ia mengatakan masa pandemi sekarang ini, UMKM sangat terdampak, padahal UMKM merupakan tulang punggung dalam perekonomian negara. Di mana 65,4 juta UMKM menyerap 119 juta tenaga kerja dan 61persen PDB nasional.

Ia menjelaskan rasio kewirausahaan Indonesia baru sekitar 3,47 persen dan ini cukup rendah dibanding Singapura yang mencapai 8,76 persen, Thailand 4,26 persen serta Malaysia 4,74 persen. Karenanya pendidikan dan pengenalan kewirausahaan harus dilakukan sejak dini. Apalagi 82,55 persen UMKM belum memiliki kualitas kewirausahaan.

"Kami memiliki target rasio kewirusahaan akan naik sebesar 3,55 persen pada akhir tahun ini, dan mencapai 4 persen di tahun 2024. Dengan pencapaian target dilakukan melalui penciptaan wirausaha muda yang inovatif, berkelanjutan dan menciptakan lapangan pekerjaan," katanya

Lebih lanjut, saat menyampaikan materi keynote speech Menteri Koperasi dan UKM RI secara daring pada Selasa (12/10/2021), Destri mengatakan Kemenkop dan UKM telah menyiapkan program-program untuk pengembangan dan peningkatan kewirausahaan, seperti pengembangan ekosistem bisnis, konsultasi bisnis dan pendampingan.

Juga ada pengembangan teknologi informasi dan inkubasi usaha, pembiayaan wirausaha, serta pemetaan data, analisis dan pengkajian. "Tahun ini Inkubasi Bisnis dan Inovasi Bersama (IBISMA UII) menjadi salah satu penerima program tersebut," tuturnya dalam siaran pers kepada TIMES Indonesia, Kamis (14/10/2021)

Saat ini, menurut dia Kemenkop dan UKM juga tengah mendorong digitalisasi dan pembiayaan agar berperan lebih strategis lagi dalam perekonomian nasional. Perguruan tinggi berperan penting dalam memajukan perekonomian rakyat, setidaknya dengan mendorong spin-off kewirausahaan berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi.

Menurutnya hal ini menjadi PR besar yang tentunya tidak dapat dilakukan sendiri, butuh kolaborasi multi pihak, khususnya terkait penciptaan wirausaha-wirausaha muda. "Mari terus kita perkuat, semangat kolaborasi dalam mengarusutamakan peran UMKM dalam perekonomian nasional," tambahnya

KGPAA Paku Alam X saat memyampaikan sambutan Gubernur DIY mengatakan kondisi saat ini, lapangan usaha juga mengalami kontraksi sehingga perlu diciptakan Innovation Capacity (I-Cap) dan Entrepreneurship Capacity (E-Cap) di setiap lembaga pendidikan tinggi.

Perguruan tinggi menjadi salah satu mata air bagi kemajuan industri, usaha, dan kemajuan bangsa. "Semangat ini yang harus terus kita tingkatkan. Pemerintah Daerah DIY selalu mendukung langkah dan upaya mengembangkan kewirausahaan dengan kolaborasi dengan perguruan tinggi," tegasnya 

Dia berharap Kegiatan Growth Fest UII 2021 mampu menjadi upaya sinergitas antara UII dengan pemerintah serta stakeholder dalam upaya membangun ekosistem inovasi dan kewirausahaan regional, di lingkungan DIY khususnya.

Dalam sambutannya di acara yang diselenggarakan Direktorat Pembinaan dan Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh (Growth Hub UII) bersama Direktorat Kemitraan Kantor Urusan Internasional (DK-KUI) UII ini, Rektor UII, Prof. Fathul Wahid, S.T M.Sc Ph.D mengemukakan alasan UII mengembangkan kewirausahaan.

Pertama, untuk meningkatkan relevansi atas kehadiran UII di tengah bangsa Indonesia bersama dengan masyarakat. Hal ini diharapkan bisa menghadirkan banyak manfaat dan ujungnya adalah membuat dampak di tengah masyarakat.

Kedua, dengan semangat entrepreneurial harapannya bisa menjamin keberlangsungan, sehingga manfaat dan dampak yang didapatkan dapat berumur panjang. "Pendekatan yang kami lakukan adalah melakukan akselerasi. Kita sudah lama berdiskusi dan nampaknya lingkungan menuntut kita untuk mempercepat proses-prosesnya," tuturrnya.

UII sadar, agar hal itu bisa berjalan dengan baik maka kolaborasi dengan berbagai pihak harus dikembangkan. "Kami berharap dengan kolaborasi yang kuat dan saling menguntungkan ini akan mempererat hubungan yang ada. Hal itu akan mempercepat ikhtiar baik yang sudah dimulai bersama-sama," ungkap Fathul

Entrepreneurial University untuk Akselerasi dan Hilirisasi Inovasi yang menjadi tema pemaparanya, ia mengatakan, entrepreneurial university tidak melulu tentang mendirikan usaha, tetapi ada aspek lain yang saling terkait.

"Siapa yang seharusnnya entrepreneurial, bagaimana strategi implementasi, dan bagaimana cara mengatasi kemungkinan konflik juga variasi misi," paparnya dalam Growth Fest UII 2021 yang juga dihadiri Asisten Deputi Konsultasi Bisnis dan Pendampingan Kemenkop UKM RI. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES