Peristiwa Daerah Indonesia Herd Immunity

Sejumlah 18 Persen Warga Belum Vaksinasi Covid-19, Binda DIY Lakukan Penyisiran

Kamis, 14 Oktober 2021 - 16:20 | 33.00k
Vaksinasi Door To Door yang digelar Binda DIY (FOTO: Totok Hidayat/TIMES Indonesia)
Vaksinasi Door To Door yang digelar Binda DIY (FOTO: Totok Hidayat/TIMES Indonesia)
FOKUS

Indonesia Herd Immunity

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Badan Intelijen Negara Daerah atau Binda DIY terus melakukan penyisiran untuk mencari warga yang belum mendapat vaksinasi Covid-19.  Salah satunya dengan cara vaksinasi door to door.

Koordinator Binda DIY Adi Riyanto menyampaikan hal ini di sela-sela vaksinasi dosis kedua Covid-19 di komplek SMK N 2 Depok, Kamis (14/10/2021).

Berdasarkan data Binda DIY, sampai 14 Oktober 2021 capaian vaksinasi di DIY sudah 82 persen. Sehingga masih terdapat 18 persen sasaran yang belum mendapat vaksin Covid-19. Agar target 100 persen pada akhir tahun tercapai, pihaknya terus mencari keberadaan warga yang belum menerima vaksin Covid-19. 

Vaksinasi-Door-To-Door-yang-dugelar-Binda-DIY-2.jpgVaksinasi Door To Door yang dugelar Binda DIY. (FOTO: Totok Hidayat/TIMES Indonesia)

Diduga warga yang belum menerima vaksin Covid-19 merupakan warga yang menolak dan tidak dapat mengakses layanan vaksinasi. Sebab vaksinasi sudah menyasar seluruh sektor mulai dari pendidikan, perdagangan hingga pabrik. Sehingga dipastikan tidak ada yang terlewat 

Bertolak dari hasil analisa ini maka sistim vaksinasi  door to door, menjadi langkah paling efektif untuk memperluas jangkauan pelayanan. Bersama Dinas Kesehatan Binda DIY merencanakan vaskinasi pada malam hari untuk memfasilitasi warga yang tidak dapat melakukan vaksinasi siang hari. 

"Berdasarkan arahan Gubernur DIY, akan dibuka layanan vaksinasi hingga pukul 20.00 WIB," jelas Adi Riyanto. 

Praktek-siswa-SMKN-2-Depok-Sleman-dalam-PTMT.jpgPraktek siswa SMKN 2 Depok Sleman dalam PTMT. (FOTO: Totok Hidayat/TIMES Indonesia)

Capaian vaksinasi harus ditingkatkan karena menjadi salah satu syarat, untuk menggelar berbagai kegiatan. Seperti Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) dengan syarat minimal 80 persen siswa harus sudah divaksin. 

Kepala SMKN 2 Depok Agus Waluyo mengaku, capaian vaksinasi menjadi modal utama untuk menggelar PTMT. Sebagai sekolah kejuruan, dengan banyak pelajaran praktik, kurang efektif bila dilakukan secara daring. 

Sehingga pihaknya langsung menggelar PTMT setelah capaian vaksinasi 86 persen. Walau demikian pihaknya tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat dalam menggelar PTMT untuk pelajaran praktik. 

Dengan membatasi maksimal 50 persen kapasitas kelas untuk praktik dengan mobilitas rendah seperti Kimia, serta maksimal 30 persen kapasitas kelas untuk praktik dengan mobilitas tinggi seperti otomotif. 

Dan untuk meningkatkan capaian vaksinasi Covid-19, Binda DIY terus melakukan penyisiran untuk mencari warga yang belum divaksin. Salah satunya dengan cara vaksinasi door to door. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES