Peristiwa Daerah

Mantan Ketua KPK, Agus Rahardjo ingin Kembalikan Kejayaan Sumber Air di Magetan

Kamis, 14 Oktober 2021 - 16:05 | 56.14k
Mantan Ketua KPK, Agus Rahardjo (kiri) saat menyerahkan bibit pohon untuk penghijauan secara simbolis kepada Bupati Magetan dan Forkopimda setempat. (FOTO: Prokopim Magetan)
Mantan Ketua KPK, Agus Rahardjo (kiri) saat menyerahkan bibit pohon untuk penghijauan secara simbolis kepada Bupati Magetan dan Forkopimda setempat. (FOTO: Prokopim Magetan)

TIMESINDONESIA, MAGETAN – Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Agus Rahardjo akan mengembalikan kejayaan sumber air di lereng Gunung Lawu melalui reboisasi. Hal itu diutarakan saat berada di kampung halamannya di Kabupaten Magetan, Jawa Timur.

"Saya ingin mengembalikan kejayaan sumber air di Magetan. Yang kita ketahui bertahun-tahun, air yang mengalir di Magetan makin lama makin memprihatinkan," ujar Agus Rahardjo dalam suatu kesempatan.

Salah satu bentuk keseriusannya, yaitu dengan menyerahkan bibit pohon untuk penghijauan secara simbolis kepada Bupati Suprawoto dan Forkopimda saat momen HUT ke-346 Kabupaten Magetan yang diperingati setiap tanggal 12 Oktober.

Aktivitas-Mantan-Ketua-KPK-Agus-Rahardjo.jpgAktivitas Mantan Ketua KPK, Agus Rahardjo (tengah) saat berada di Magetan. (FOTO: Prokopim Magetan)

Tak berhenti di situ, diaspora asal Magetan ini juga mendorong seluruh pihak utamanya pemerintah daerah untuk mendukung aksi tersebut. Dalam hal ini, dirinya juga bakal mengajak diaspora lainnya atau perantau yang berasal dari Magetan untuk berpartisipasi dalam gerakan penghijauan dan reboisasi.

"Maka dari itu mari kita bergerak semua. Teman-teman yang berasal dari magetan,  yang dulu sekolah dari Magetan bisa berpartisipasi untuk ikut mengembalikan kejayaan sumber air ini. Mudah-mudahan kalau ini menjadi gerakan, hasilnya akan nampak," tuturnya.

Menurutnya, reboisasi atau penghijauan kembali dibutuhkan agar manusia hidup selaras dengan alam. Sehingga tanaman atau pohon yang tumbuh kelak dapat menjadi sumber daya yang berharga serta bermanfaat bagi lingkungan. Terlebih pohon juga memiliki fungsi penting, yakni menyimpan air di dalam tanah.

Meskipun setiap tahun dinas sudah mengangarkan tapi dampaknya tidak cukup signifikan. Mengingat, penghijauan itu tidak bisa dilihat dalam jangka pendek setahun maupun dua tahun, melainkan harus jangka panjang.

"Seperti umur pohon beringin untuk bisa menangkap air di dalam tanah itu membutuhkan akar yang sngat lebat, itu kan bisa 10 tahun. Saya berharap menilai berhasil atau tidaknya jangan terlalu cepat," jelasnya.

Selain aksi gotong royong reboisasi penghijauan Magetan (GRRPM), ada faktor yang tidak kalah pentingnya. Yaitu pengelolaan atau manajemen sumber daya air yang baik. Misalanya, seperti efisiensi pengunaan sumber daya air pada rumah tangga hingga penanganan titik kebocoran air.

Untuk itu perlu komitmen dari pemerintah kabupaten meski setiap lima tahun ada pergantian kepemimpinan. Namun kita harapkan hal ini jangan sampai berhenti, jadi ini diperlukan komitmen dan rakyat harus mengingatkan hal tersebut sebagai program jangka panjang yang perlu diteruskan," ucap Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Agus Rahardjo terkait sumber air di Magetan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES