Peristiwa Daerah

GKJW Komitmen Jaga Toleransi dan NKRI dalam Momentum Sumpah Pemuda

Kamis, 14 Oktober 2021 - 14:36 | 32.54k
Ketua MA GKJW, Tjondro Gardjito saat memberikan sambutan di acara Sosialisasi 4 Pilar pada Rabu (13/10/2021) kemarin. (FOTO: Adhitya Hendra/TIMES Indonesia)
Ketua MA GKJW, Tjondro Gardjito saat memberikan sambutan di acara Sosialisasi 4 Pilar pada Rabu (13/10/2021) kemarin. (FOTO: Adhitya Hendra/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANGSumpah Pemuda pada 28 Oktober 2021 mendatang dijadikan momentum Greja Kristen Jawi Wetan (GKJW) sebagai wujud persatuan toleransi antar semua elemen negara dan juga komitmen panggilan iman untuk menjaga NKRI.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Majelis Agung (MA) GKJW, Tjondro Gardjito usai melaksanakan kegiatan Sosialisasi 4 Pilar bersama Wakil Ketua MPR RI, Ahmad Basarah di Kantor MA GKJW, Rabu (13/10/2021) kemarin.

Tjondro menilai sosialisasi 4 pilar kebangsaan ini sangat penting bagi semua elemen bangsa guna menjaga NKRI sebagai rumah bersama.

"Kita harus wujudkan toleransi yang baik. Utamanya juga untuk para jemaat GKJW dalam menjalankan toleransi lintas iman dengan berbagai elemen serta pemerintah," ujar Tjondro.

Dalam menjaga toleransi, lanjut Tjondro, juga merupakan warisan sejarah leluhur pendiri GKJW yang terus dijaga. GKJW Malang sendiri berdiri tahun 1926 dan dijadikan sebagai sekolah pendeta pribumi yang bertugas di seluruh tanah jawa.

Pendiri Gedung Balewiyata ini adalah seorang Haji Muslim yang punya pengalaman memborong konstruksi bangunan di beberapa tempat dan selesai pada 6 Januari 1927, serta mulai dioperasikan sebagai tempat belajar para pendeta pada 13 Januari 1927.

Sejak Juli tahun 1963, pelaksanaan pendidikan teologi di Balewiyata terkoneksi dengan Sekolah Tinggi Teologi Duta Wacana Yogyakarta yang sekarang menjadi Universitas Kristen Duta Wacana.

Tjondro menuturkan, mantan Presiden RI, Abduraham Wahid atau yang biasa dikenal Gus Dur di era tahun 80-an saat menjabat ketua PBNU, menjadi tenaga pengajar di Balewiyata.

Gus Dur pun dengan akrab dan aktif berdiskusi dengan Pendeta GKJW Sri Wismoadt Wahono dan keduanya menjalin persaudaraan sejati hingga sering berdiskusi studi intensif lintas iman.

"Dari catata sejarah itu, GKJW memiliki harapan untuk meningkatkan kualitas pendidikan Teologi di Balewiyata menjadi institut pendidikan teologi formal yang mencetak para pendeta dan guru agama Kristen yang memiliku ciri khas kontekstualisasi menekan pada toleransi interaksi budaya ekologi dan pemberdayaan sosial," tuturnya.

Pada kegiatan Sosialisasi 4 Pilar tersebut, Tjondro pun memohon kepada pemerintah di depan Ahmad Basarah untuk bisa membantu merealisasikan Sekolah Tinggi Perawat yang dibutuhkan sekali di rumah sakit milik GKJW.

"Saya tetap berkomitmen dengan menjunjung tinggi kebangsaan GKJW dan mendukung program pemerintah, utamanya dalam penanganan Covid-19," tandasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES