Peristiwa Daerah

Dulu Pemukiman Kumuh, Kini Jadi Wisata

Kamis, 14 Oktober 2021 - 11:05 | 44.05k
Kelurahan Cipedes dan Panyingkiran (Cipanyir) di Kota Tasikmalaya yang kini sudah terlihat asri dan tak kumuh. (FOTO: Moh Ramli/TIMES Indonesia)
Kelurahan Cipedes dan Panyingkiran (Cipanyir) di Kota Tasikmalaya yang kini sudah terlihat asri dan tak kumuh. (FOTO: Moh Ramli/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Warga di Kelurahan Cipedes dan Panyingkiran (Cipanyir) di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat kini bisa tersenyum riang bahagia. Pasalnya, setelah Kementerian PUPR RI bergerak, kini kawasan permukiman kumuh ini menjadi cantik nan asri.

Dari pantauan TIMES Indonesia saat melakukan Press Tour bersama pihak Kementerian PUPR, dengan disulapnya kelurahan tersebut, warga mulai menjajakan dagangannya untuk para pengunjung yang ingin menikmati suasana setempat.

Kelurahan Cipedes b

Salah satu tokoh masyarakat Cipanyir, Nana Suryana mengaku, setelah dilakukan penataan oleh Kementerian PUPR RI, selain mengurangi kawasan kumuh, kini masyarakat juga memiliki ruang terbuka hijau baru sebagai tempat berinteraksi warga.

Menurutnya, saat ini kawasan tersebut menjadi tujuan wisata yang representatif bagi masyarakat sekitar. Serta ikon kebanggaan wisata sungai yang berada di tengah Kota Tasikmalaya.

"Masyarakat menyampaikan terima kasih, karena memang sangat membantu mendongkrak ekonomi masyarakat sekitar. Karena ada kampung wisata," katanya kepada awak media, dikutip Kamis (14/10/2021).

Dampaknya, lanjut dia, warga sekitar dapat tambahan pemasukan dengan berjualan, karena memang di sini mayoritas bekerja sebagai buruh harian lepas.

Sementara itu, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jawa Barat, Ditjen Cipta Karya Oscar R.H. Siagian mengatakan, penataan Kawasan Cipanyir bermula dari kegiatan penataan Permukiman Kumuh Perkotaan (PKP) skala lingkungan melalui program Padat Karya Tunai (PKT) Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) pada 2018-2019.

Dan dilanjutkan pekerjaan peningkatan kualitas permukiman kumuh skala kawasan. Kepadatan dan ketidakberaturan permukiman serta minimnya infrastruktur menyebabkan kawasan ini menyandang predikat kumuh.

Ia mengatakan, menyampaikan penataan Kawasan Cipanyir mulai dilaksanakan sejak Desember 2020 dan telah selesai pada Agustus 2021 kemarin.

Diharapkan dengan selesainya penataan skala kawasan dapat mewujudkan lingkungan di Cipanyir menjadi kawasan yang terbebas dari kekumuhan dan meningkatkan taraf hidup masyarakatnya.

Kelurahan Cipedes c

"Di lokasi sebelumnya sudah dilaksanakan program KOTAKU melalui pemberdayaan masyarakat. Selanjutnya tahun ini dilakukan peningkatan kualitas permukiman skala kawasan dengan pendekatan menata. Jadi harapannya memang selain mengurangi kesan kumuh juga dapat menjadi destinasi wisata edukasi," jelasnya.

Untuk pekerjaan yang telah diselesaikan meliputi penataan kawasan permukiman di sepanjang Daerah Aliran Sungai Ciloseh dengan luas sekitar 15 hektare, revitaslisasi jembatan yang menghubungkan wilayah RW 08 Panyingkiran dan RW 07 Cipedes, rehabiitasi jalan lingkungan sepanjang 250 meter

Dan pembuatan Ruang Terbuka Publik dengan memajukan lahan bantaran sungai, pembangunan tembok penahan tebing sekitar 200 meter, septic tank komunal berupa Instalansi Pengolahan Air Limbah (IPAL), drainase lingkungan, dan Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R).

Anggaran program penataan kawasan ini sekitar Rp6 miliar yang bersumber dari APBN TA 2021

"Sementara infrastruktur yang dibangun merupakan infrastruktur dasar, masih ada dua pekerjaan yang tidak kami intervensi karena memang bukan masuk di ranah kami, yakni penataan hunian atau rumahnya dan kelengkapan pemadam kebakaran karena ini juga penting untuk kegiatan peningkatan kualitas permukiman," katanya.

Menurutnya, program penataan Kawasan Cipanyir telah memberikan manfaat bagi 869 KK, khususnya yang tinggal di 4 RW Kelurahan Panyingkiran dan Cipedes. Keberhasilan penataan kawasan tersebut juga terlihat dari peningkatan usaha ekonomi warga dengan berdirinya beberapa warung kopi di ruang publik sepanjang bantaran Sungai Ciloseh. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES