Pemerintahan

Naik Odong-Odong di Desa Wisata Cikakak, Menteri Sandiaga Disambut Musik Kenthongan

Rabu, 13 Oktober 2021 - 23:12 | 29.34k
Menparekraf Sandiaga Uno berkunjung ke Desa Wisata Cikakak naik odong-odong. (FOTO: Parsito for TIMES Indonesia)
Menparekraf Sandiaga Uno berkunjung ke Desa Wisata Cikakak naik odong-odong. (FOTO: Parsito for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUMAS – Ratusan orang berjejer, termasuk Bupati Banyumas Achmad Husien menyambut kedatangan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno yang naik odong odong. Musik kentongan khas Banyumas turut menyambut Sandiaga Uno saat mengunjungi Desa Wisata Cikakak. (*) 

Dalam kunjungaj tersebut, Menteri Sandiaga Uno juga melihat secara langsung festival Rewanda Bojana yaitu memberi makan kepada kera yang berada di sekitar Masjid Saka Tunggal Cikakak.

Sandiaga-Uno-3.jpg

Kepada TIMES Indonesia, Sandiaga mengatakan potensi wisata di Desa Cikakak cukup baik, sehingga bisa dijual untuk wisatawan dalam negeri maupun luar negeri. Asalkan dikemas dengan baik, mulai dari antraksi wisata- kuliner.

Selain itu Kemenparekraf akan memperkenalkan lebih luas kebaradaan Masjid Saka Tunggal Cikakak, yang merupakan salah satu masjid tertua di Jawa.

“Keberpihakan kita dengan andalan program Desa Wisata untuk menghadirkan kesejahteraan masyarakat, terbukanya lapangan kerja, dan transformasi Desa Wisata menjadi kelas dunia,” kata Sandiaga.

Sandiaga-Uno-4.jpg

Sementara itu, Ketua Pokdarwis Saka Tunggal Desa Cikakak Suto Handoyo mengatakan jumlah total peserta ADWI 2021 sebanyak 1.831 Desa Wisata. Desa Cikakak Lolos untuk penilian hingga tersisa saat ini 50 desa, dengan berbagai kriteria.

Salah satunya adanya atraksi wisata, keterlibatan masyarakat dan lainya. Menurut Suto, selain Masjid Saka Tunggal, dengan ratusan kera yang berada di sekitar Masjid. Wisatawan bisa menikmati, keindahan desa, kemudian kuliner, berbagai musik tradisional.

Selain itu ada atraksi keagamaan dan budaya yang hanya ada di Cikakak. Seperti Jaro Rajab yaitu pergantian pagar bambu, di sekitar makam setiap bulan Rajab.

“Semua yang ada di Desa Cikakak, terlibat semua karena konsepnya adalah pemberdayaan masyarakat. Terutama dari Pokdarwis dan Pengelola Desa Wisata,” kata Suto.

Di Desa Wisata Cikakak juga terdapat sejumlah pedagang souvenir asli buatan warga. Salah satunya adalah hiasan kepala kera yang terbuat dari kelapa. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES