Wisata

Buah Durian Banyuwangi Mulai Panen, Cobain Yuk!

Rabu, 13 Oktober 2021 - 21:39 | 60.37k
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas saat mencicipi buah durian khas Banyuwangi. (Foto: Rizki Alfian/TIMES Indonesia)
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas saat mencicipi buah durian khas Banyuwangi. (Foto: Rizki Alfian/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Berbagai varietas durian ada di Banyuwangi. Saat ini durian sudah memasuki masa panen. Salah satunya di sentra durian Banyuwangi di Kecamatan Songgon.

Di kebun durian milik Slamet Haryadi, kini mulai banyak didatangi penikmat durian. Seminggu terakhir, kebun durian yang buka 24 jam tersebut sudah diserbu para pencinta durian. 

"Sudah seminggu terakhir ini mulai ramai. Bahkan malam dan subuh sudah ramai pengunjung," kata Slamet, yang akrab disapa “Pak Boneng” itu.

Bupati Banyuwangi b

Berbagai varietas durian ada di kebun Slamet. Ada durian boneng, mentega, merah, orange, pink, bajul, kasur, dan lainnya. 

Jenis durian yang paling banyak diburu dan populer adalah durian si boneng. Durian si boneng dikembangkan Slamet Hariyadi. Nama durian tersebut terinspirasi dari nama julukan Slamet sejak kecil, yakni boneng.

”Durian si boneng sedang populer. Bahkan, penggemarnya sudah sampai mancanegara, seperti Tiongkok dan Malaysia,” ujarnya.

Durian si boneng ini beratnya bisa mencapai 4 kg. Daging durian jenis ini sangat tebal, lebih tebal dari montong. Rasanya manis legit dan ada sedikit rasa pahit.

"Selain tebal terkadang tidak berbiji sama sekali,” tambah Boneng. 

Sebenarnya durian si boneng sudah ada lama di Songgon. Pohonnya sangat besar dan sudah berusia puluhan tahun. Namun, durian si boneng mulai booming sekitar tiga tahun terakhir.

Dituturkan dia, petani durian di Banyuwangi pada tahun lalu sempat mengalami gagal panen. Dan ini, kata dia, sangat memukul mereka di tengah kondisi pandemi yang tidak menentu tersebut. 

"Tahun lalu gagal panen. Kendalanya hujan, sehingga banyak yang rontok. Sebenarnya berbunga lebat, tapi karena hujan jadi rontok," jelasnya. 

Namun tahun ini, kata Boneng, durian sudah mulai yang banyak yang bisa dipanen. Di bulan ini, sudah mulai panen meski belum memasuki panen raya. 

"Tahun ini alhamdulilah sudah mulai pulih, banyak yang jadi buah. Meski sudah panen namun masih 50 persen. Panen besar nanti sekitar November," jelasnya. 

Bupati Banyuwangi c

Boneng mengaku dia mendapat pasokan durian dari petani di sekitarnya. Ada sekitar lahan kebun durian 10 hektar di kawasan sekitar.

"Silakan datang ke Durian Boneng, bisa menikmati aneka durian. Kami buka terus," ujarnya. 

Slamet sendiri merupakan keturunan ketiga yang mengelola kebun durian seluas 10 hektare tersebut. 

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani juga ikut mencoba durian di Songgon.

"Alhamdulilah sudah panen. Durian Banyuwangi yang paling ditunggu-tunggu. Dagingnya tebal-tebal dan banyak jenisnya," kata Ipuk. 

Kecamatan Songgon telah dikenal sebagai Kampung Durian Banyuwangi. Tidak hanya kebun milik Boneng, namun banyak warga yang memiliki kebun durian. Banyak pohon durian Songgon yang telah berusia puluhan tahun. Di Songgon terdapat 465 hektare lahan yang ditanami durian.

"Ini merupakan kreasi masyarakat yang mampu memanfaatkan potensi kampungnya. Ini menarik, suasananya sejuk, cocok untuk liburan keluarga," tandas Ipuk. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES