Pendidikan

Gandeng Stakeholder, UNISMA Bangun Ekosistem Masyarakat Digital Ramah Lingkungan

Rabu, 13 Oktober 2021 - 20:00 | 50.06k
Rektor Unisma Prof Dr H Maskuri (tengah) saat melakukan press conference dengan menghadirkan para stakeholder yang menjadi mitra UNISMA. (Foto: Naufal Ardiansyah/TIMES Indonesia)
Rektor Unisma Prof Dr H Maskuri (tengah) saat melakukan press conference dengan menghadirkan para stakeholder yang menjadi mitra UNISMA. (Foto: Naufal Ardiansyah/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Universitas Islam Malang (UNISMA) tanpa henti melakukan percepatan pembangunan di dua sektor, yakni sumber daya manusia dan infrastruktur.

Terbaru ini, UNISMA kembali menjalin kerjasama MoU dengan berbagai stakeholder baik lembaga Negari maupun swasta.

Bertempat di Aula Lantai 4 Gedung Rektorat UNISMA, hadir Rektor UNISMA Prof Dr H Maskuri MSi. Diikuti pula oleh beberapa pimpinan lembaga yang mewakili dari PBNU, BNI, Danone, dan Telkom Indonesia.

"Kami berkomitmen untuk mengembangkan kampus dengan cara berkolaborasi. Kita tidak bisa berjalan sendiri. Pengembangan magang kerja, pengembangan literasi, pembukaan konten positif melalui media digital. Digitalisasi ini sarana. Kunci utama adalah memanusiakan manusia. Digitalisasi hanya instrumen," ungkapnya.

Prof Dr H Maskuri b

Maskuri mengaku selalu mendoakan dan mengupayakan para mahasiswa dan alumni agar menjadi lulusan yang ilmuwan, kaya dan bermoral. Tiga poin tersebut kerapkali ditegaskan oleh Maskuri dalam beberapa momentum.

Dalam kesempatan tersebut, hadir Wakil Sekretaris Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Imam Pituduh. Imam merupakan alumni UNISMA yang berprestasi dan memiliki karir sukses.

Ia merupakan Sutradara film Super Santri: Konspirasi Menguasai Negeri. Film ini dalam waktu dekat akan dipertontonkan secara massal di UNISMA. Saat ini, tim sedang menyiapkan rilis film serupa episode kedua.

"Saya kalau ke UNISMA seperti pulang ke rumah sendiri," ujarnya.

Pria berambut panjang ini menegaskan, saat ini masyarakat tengah menghadapi perang digital. PBNU melihat fenomena ini tidak hanya sebatas berada di era revolusi industri 4.0, namun jauh dari itu, yakni mengembangkan society 5.0.

"Siapa pemilik platform digital terbanyak, dia yang akan memenangkan pertarungan digital. Era 5.0 ini kami tambahi tidak hanya teknologi dan humanity, tapi juga spirituality," bebernya.

Imam menyebutkan, saat ini eranya adalah kolaborasi. Satu instansi tidak bisa berjalan sendiri tanpa ada kerjasama dan kolaborasi dengan berbagai pihak.

"Ini yang penting, membangun ekosistem masyarakat digital Indonesia yang ramah lingkungan. Kenapa ramah lingkungan? Kalau lingkungan bonyok, kita tidak bisa berdigital. Kenapa di UNISMA? UNISMA ini adalah perguruan tinggi terbaik nomor 1 di lingkungan NU. Perguruan tinggi juga agent of change," tegasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES