Peristiwa Daerah

Sempat Viral, Warga Kota Banjar yang Puluhan Tahun Tak Nikmati Listrik Belum Juga Dibantu

Rabu, 13 Oktober 2021 - 18:59 | 35.74k
Suminah, warga Desa Rejasari yang mengaku sampai saat ini belum juga dapat bantuan listrik setelah puluhan tahun tidak menikmati fasilitas listrik (FOTO: Susi/TIMES Indonesia)
Suminah, warga Desa Rejasari yang mengaku sampai saat ini belum juga dapat bantuan listrik setelah puluhan tahun tidak menikmati fasilitas listrik (FOTO: Susi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANJAR – Sempat viral di medsos dan media massa karena rumahnya belum pernah teraliri listrik sejak puluhan tahun lalu, Suminah (42) warga RT 04 RW 05 Dusun Sindanggalih Desa Rejasari Kota Banjar, yang tinggal di daerah terpencil ini rupanya belum juga mendapatkan bantuan listrik sama sekali.

Usai dikunjungi Pemerintah Desa sampai ke tingkat Kota, Suminah mengaku belum ada lagi kejelasan apapun yang bisa membuatnya bisa merasakan malam dengan lampu benderang seperti umumnya masyarakat kebanyakan yang telah menikmati fasilitas listrik.

"Jangankan bantuan listrik, sejak disurvei beberapa waktu lalu belum juga ada yang mengunjungi kembali rumah kami," ujarnya kepada TIMES Indonesia saat ditemui di rumahnya, Rabu (13/10/2021).

Subur-Waluyo.jpgKepala Desa Rejasari, Subur Waluyo mengaku pihaknya masih menunggu persetujuan dari Wali Kota atas permohonan bantuan genset bagi Suminah (FOTO: Susi/TIMES Indonesia)

Suminah memang tidak mempunyai pilihan lain selain tinggal di daerah terpencil tanpa penerangan maupun tetangga. Selain tidak mempunyai lagi lahan yang bisa ditempati, Suminah juga bertahan demi merawat Tasem (80) sang ibu yang sudah renta.

Selain Suminah dan ibunya, rumah tersebut juga ditinggali anaknya yang kini masih duduk di kelas 12 SMAN 2 Kota Banjar. Akibat tidak tersedianya fasilitas listrik, sang anak pun tidak bisa mengisi daya ponselnya untuk bisa belajar daring selama pandemi.

"Anak saya selalu numpang nge-charge ke rumah sodara atau ke rumah temannya untuk sekedar mengisi baterai ponselnya atau ikut belajar daring," tuturnya.

Selain fasilitas listrik, rumah Suminah juga tidak memiliki sanitasi seperti kebanyakan rumah layak lainnya. Untuk MCK, keluarga kecil tersebut menggunakan sumur di dekat sawah yang terletak di seberang rumahnya. "Untuk kebutuhan MCK, kalau malam saya tampung air di rumah," imbuhnya.

Nasib keluarga Suminah yang hidupnya hanya mengandalkan kiriman uang dari sang anak yang telah bekerja di luar kota, rupanya sempat mendapatkan perhatian serius dari Pemerintah Desa maupun Pemkot melalui Dinas PUPR Kota Banjar.

Sayangnya, karena lokasinya yang terpencil, fasilitas jaringan listrik sulit mencapainya sehingga Kepala UPTD Kelistrikan dan Laboratorium Dinas PUPR Kota Banjar, Asep Bunyamin sempat mengusulkan untuk diatasi dengan bantuan Genset. 

"Mungkin dari kami hanya bisa membantu penerangan melalui Solar Cell saja dan masih kami upayakan secepatnya," terangnya.

Sementara Kepala Desa Rejasari, Subur Waluyo saat dikonfirmasi mengatakan pihaknya telah mengajukan permohonan bantuan Genset kepada Pemerintah Kota Banjar untuk warganya tersebut.

 "Sudah diajukan tapi kami masih menunggu respond dari Wali Kota," katanya di sela-sela kesibukan memantau persiapan penilaian PKK yang maju ke tingkat Nasional.

Subur menyampaikan bahwa dalam rakor Kepala Desa dan Lurah sebelumnya, pengajuannya tersebut belum dibahas Wali Kota Banjar.  "Semoga kami juga segera mendapatkan jawaban dari Wali Kota untuk pengajuan bantuan genset bagi warga kami," harapnya di akhir perbincangannya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES